Dua gol di babak pertama dari Ashley Barnes dan Michael Kightly sudah cukup untuk membawa The Clarets bergabung bersama Leicester City di kompetisi teratas Inggris musim depan.
Usai peluit akhir pertandingan tersebut, para fans bersuka cita di lapangan untuk merayakan dan pelatih Burnley, Sean Dyche, digendong para pemain berkeliling lapangan untuk memberikan penghormatan kepada fans.
"Kami berniat mendapatkan promosi kami sendiri, tidak harus bergantung pada bantuan orang lain. Semakin sulit memenangkan promosi otomatis ke Liga Premier karena semua kendala pada tim ada pada diri kami sendiri. Saya sangat bangga," kata Sean Dyche seperti dilansir Reuters, Senin (21/4).
Penyerang Burnley Danny Ings menambahkan, "Saya sangat bangga pada semua pemain. Dari pra musim hingga sekarang mereka benar-benar fantastis."
Burnley mengoleksi 89 poin dari 44 laga, selisih empat poin di belakang peringkat pertama, Leicester, yang sudah promosi awal April ini.
Di bawah Burnley ada Derby County dengan 81 poin, Queens Park Rangers 76 poin, Wigan 70 poin, dan Brighton Hove Albion 66 poin yang akan melakukan playoff untuk promosi ke Liga Inggris.
Sebelumnya, Burnley pernah satu musim di Liga Utama Inggris pada 2009-10 kemudian terdegradasi.
Pada tahun tersebut, Burnley menikmati awal musim Liga Premier yang mengesankan karena berhasil mengalahkan Manchester United dan Everton di Turf Moor.
Meskipun tampil mengesankan di kandang, Burnley berjuang setelah pelatih Owen Coyle pindah ke Bolton Wanderers pada Januari 2010 sementara pelatih pengganti, Brian Laws, tidak mampu mencegah degradasi karena Burnley hanya finis urutan 18 di akhir musim.
Penerjemah:
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2014
