Pada pertandingan yang digelar di Stadion Haji Dimurthala, Banda Aceh, Selasa, Sulbar sempat memimpin 1-0 lewat gol cepat Muhammad Abdi Basri pada menit keempat, sebelum Sumut menyamakan kedudukan lewat eksekusi penalti Fikri Arjidan pada menit ke-56.
“Pertandingan tadi memang apa yang kita siapkan itu yang terjadi. Dan kami memang di menit-menit awal menunggu, melakukan counter attack. Dan akhirnya terbukti kita bisa leading 1-0,” kata Irfan pada konferensi pers purna laga.
“Dan di perjalanan babak kedua, kami yang sangat terpuruk dihadiahi penalti. Menurut kami itu tidak semestinya penalti dan sebaliknya justru kami yang seharusnya dapat penalti, kami tidak dikasih. Ini wasit seharusnya fair lah, kami sudah siapkan tim jauh-jauh hanya diberikan hadiah penalti yang tidak fair,” tambahnya.
Hal itu pun diamini oleh pemain Sulbar Fadel Muhammad yang menilai keputusan wasit merugikan timnya.
“Seperti yang dikatakan pelatih saya. Kami sudah siapkan tim jauh-jauh hari, tapi lagi-lagi dikecewakan oleh wasit dengan adanya penalti,” kata Fadel.
Mengenai gaya bermain bertahan yang diterapkan tim Sulbar, hal itu diakui oleh Pelatih Irfan, yang menyebutnya sebagai adaptasi terhadap gaya bermain lawan yang lebih agresif.
“Memang kami situasikan main defensif karena kami yakin mereka nonton kemarin, kami main terbuka dan kami memang instruksikan untuk bermain defense dan melakukan counter attack,” pungkas Irfan.
Sulbar akan memainkan pertandingan ketiga di Grup B dengan menghadapi Sulawesi Tengah pada 6 September dan Papua Barat pada 11 September.
Baca juga: Sulbar dan Sumut imbang 1-1 dalam Grup B PON 2024
Baca juga: Pelatih sepak bola Sumut akui timnya canggung pada laga perdana
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024