Medali emas pertama balap sepeda mountain bike (MTB) nomor cross country team relay pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024, menjadi milik tim Jawa Timur (Jatim) setelah diraih secara dramatis.
Dalam laman PB PON XXI yang dipantau ANTARA di Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis, perjuangan para pembalap tim provinsi tersebut berbuah manis, sebab sebelumnya mereka tertinggal jauh dari tim Jawa Barat (Jabar) saat pembalap kedua berjuang.
Namun, tim Jatim berhasil menyalip lawannya dan berhasil masuk ke garis finis dengan jarak lebih dari satu menit di depan pembalap Jabar.
"Kemenangan yang luar biasa. Meski sempat tertinggal, kerja keras anak-anak mengantarkan Jatim meraih medali emas pertama dari MTB," kata Kepala Bidang Prestasi Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Jatim, Sugeng Tri Hartono.
Perlombaan balap sepeda itu digelar di Taman Hutan Raya Bukit Barisan, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Jabar yang finis kedua berhak atas medali perak dan Bali di peringkat ketiga harus puas mendapatkan perunggu.
Kemenangan Jatim merupakan hal yang tidak terduga, sebab pembalap kedua mereka, yaitu Elvia Tri Wulandari, tertinggal jauh dari pembalap kedua Jabar, Novia Dwi Sapitri, sehingga pembalap ketiga, Adrian Kurniawan, harus memulai start dengan selisih 1 menit 30 detik dari lawannya Mohammad Rafly Fadillah.
Para penonton yang hadir mengira Jabar yang bakal meraih medali emas. Bahkan, jajaran pengurus ISSI Jabar dan para pelatih sudah bersiap menyambut pembalapnya di garis finis.
Tetapi hasil akhir berkata lain, ternyata yang muncul di tikungan terakhir adalah pebalap Jatim.
Jatim pun finis pertama dengan catatan 42 menit 55,647 detik. Disusul Jabar dengan membukukan waktu 44 menit 00,542 detik.
Sedangkan tempat ketiga diraih tim Bali, dengan catatan waktu 44 menit 33,260 detik.
Tim Jatim beranggotakan Bima Jamaludin Abdul Jafarob, Elvia Tri Wulandari, dan Adrian Kurniawan. Sedang tiga pebalap Jabar adalah Muhammad Dankin, Novia Dwi Sapitri, dan Mohammad Rafly Fadillah. Sementara tim Bali diperkuat Dimas Tegar Bagaskara, Ida Ayu Manio Laksmi Dewi, dan Pande Made Jaya Sedana Putra.
"Saya tahu kalau saya tertinggal. Saat mengayuh, saya tidak memikirkan pembalap Jabar, yang ada dalam pikiran saya adalah orang tua dan saya ingin membanggakan mereka, maka saya harus menang," ungkap Adrian tentang kunci kemenangannya.
Pembalap asal Blitar itu pun mengayuh pedal secepat mungkin. Tepat di trek lurus di kilometer kedua, Adrian mampu menyalip lawannya.
Bahkan, dia langsung melesat meninggalkan lawannya dan finis dengan selisih waktu lebih dari satu menit.
"Medali emas ini kami persembahkan untuk orang tua," ujar dia.
Ungkapan senada juga disampaikan Elvia.
"Ini medali emas pertama di PON. Ini untuk orang tua saya," kata pebalap asal Lumajang itu.
Baca juga: Polda Sumut lakukan rekayasa lalu lintas balap sepeda pada PON XXI
Baca juga: Polda Sumut lakukan rekayasa lalu lintas balap sepeda pada PON XXI
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024