Di kuarter awal pertandingan yang mempertemukan tim yang telah mengalahkan Papua tersebut terlihat bermain saling perhitungan agar bisa melakukan tembakan ke ring lawan.
Mellisa Erika dan kawan-kawan terlihat tak seagresif pada pertandingan sebelumnya sehingga mereka harus puas dengan hasil akhir kuarter pertama dengan skor 12-19 poin.
Pada kuarter berikutnya tensi permainan sedikit ada kenaikan dari kedua tim tersebut, di mana khusus dari DI Yogyakarta khususnya tidak hanya melakukan serang dan tembak tapi juga menggagalkan sejumlah peluang tembak dari anak asuh Jovita tersebut.
Di laga kedua tersebut kedua tim bermain imbang untuk mencuri poin dari berbagai kesempatan yang ada dan pada kuarter tersebut Mellisa Erika dan kawasn-kawan berhasil unggul dari DI Yogyakarta dengan skor 30-26 atau hanya selisih tipis.
Ritmen permainan usai time out mulai meningkat di mana kedua tim saling memanfaatkan kesempatan menyerang dan melesakkan bola, anak-anak dari Jatim tidak bisa melampaui poin dari lawannya sehingga hasil akhir kuarter tersebut 36-42 poin.
Selanjutnya pada kuarter akhir kedua tim mulai menggencarkan serangan guna membukukan poin lebih banyak agar bisa keluar sebagai pemenang di laga tersebut.
Anak asuh Yuliananto Andi berhasil menambah skor jelang menit akhir dengan hasil akhir 44-50 sehingga tim Jawa Timur harus menerima kekalahan dalam laga ketiga mereka tersebut.
“Saya akui performa anak-anak hari ini tidak seenergik pada pertandingan sebelumnya dan mereka tidak memainkan secara maksimal plan yang telah ditetapkan. Pada laga akhir kita akan memperbaiki kembali sehingga anak-anak bisa tampil maksimal pada laga akhir berhadapan dengan Papua,” kata Pelatih Jawa Timur Jovita.
Ia mengatakan untuk saat ini pihaknya bertekad untuk menang pada laga akhir sehingga bisa menjadi salah satu tim yang akan melaju pada babak berikutnya.
Baca juga: Basket- Tim DKI Jakarta tambah kemenangan dari Papua 87-30
Baca juga: Tim basket putra DKI Jakarta taklukkan Jateng 82-69
Pewarta: M Ifdhal
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024
