Bertanding di Stadion Mini Dispora Sumut, Kamis, tim DKI Jakarta menang melalui dua gol yang disumbangkan pemain andalannya Sheva Imut Furyzcha pada menit 59 dan 66, sementara gol balasan Papua dilesakkan Feni Bin Barek pada menit ke-73.
DKI Jakarta yang diperkuat sejumlah pemain Timnas Indonesia itu sempat kesulitan menciptakan peluang gol lewat pertahanan ketat yang diperagakan para pemain Papua.
Beruntung DKI Jakarta mampu memecah kebuntuan pada babak kedua dan berhasil menutup laga pertamanya dengan kemenangan.
Atas kemenangan itu, pelatih kepala DKI Jakarta, Aji Riduan Mas Alex menyambut hangat perjuangan keras anak asuhnya.
"Ini hasil memuaskan bisa mengalahkan juara bertahan Papua. Saya bangga dengan anak didik saya. Pertandingan ke depan kita berusaha lebih baik lagi," katanya.
Sementara pencipta dua gol DKI Jakarta, Sheva Imut mengaku kemenangan timnya merupakan hasil yang cukup mengejutkan.
Pemain Timnas sepakbola putri itu memiliki pengalaman pahit yang selalu kalah saat menghadapi Papua.
"Ini kemenangan luar biasa. Beberapa kali pengalaman bermain dengan Papua kita tidak pernah menang lawan mereka. Alhamdulillah hari ini kita bisa mengalahkan mereka," katanya.
Sementara itu, Pelatih Papua Thomas Alfa Edison mengaku kecewa dengan kepemimpinan wasit pada laga itu.
"Ada pelanggaran yang harusnya dikenakan kartu tapi wasit tidak mengambil tindakan. Kendati begitu saya puas dengan permainan anak-anak. Petualangan kami belum selesai dan kami harus berjuang pada laga selanjutnya," katanya.
Atas kemenangan ini, DKI Jakarta berpeluang besar lolos ke babak semifinal dengan menyisakan laga terakhir menghadapi Sulawesi Selatan pada Sabtu (7/9) .
Sementara langkah Papua juga semakin terjal. Papua harus menang pada laga kedua juga saat menghadapi Sulawesi Selatan pada Senin (9/9) dan bersaing dengan grup lainnya untuk memperebutkan posisi peringkat kedua terbaik.
Baca juga: Sepak bola putri Sumut takluk dari Jabar 1-3
Baca juga: Sepak bola putri Jabar optimistis raih emas PON 2024
Pewarta: Juraidi
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024