Banda Aceh (ANTARA) - Wakil Ketua Umum 2 Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI), Hari Sidharta menilai persaingan cabang dayung nomor canoeing di PON kali ini lebih merata jika dibandingkan dengan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2020.

"Kalau dulu di PON Papua itu hampir 50% di dominasi Jawa Barat. Tapi kalau Anda lihat sekarang kemajuan daerah-daerah sangat maju," kata Hari Sidharta kepada pewarta di Banda Aceh, Kamis.

Menurut Hari Sidharta hasil ini tak dapat dilepaskan dari program pelatihan nasional yang mengizinkan atlet-atlet dari provinsi bergabung. Selain itu program PB PODSI yang memberikan bimbingan teknis kepada para pelatih juga secara tidak langsung berperan penting dalam proses peningkatan atlet di masing-masing provinsi.

"PB itu mengadakan pelatihan-pelatihan ke daerah, pelatihan kepada pelatih juga dan seterusnya. Dan mereka juga diizinkan untuk ikut bergabung di pelatnas kesempatan itulah mereka bisa naik bisa mengikuti perkembangan teknologi dan sebagainya," ujar Hari Sidharta yang juga merupakan technical delegate cabang dayung PON Aceh-Sumut 2024.

Ditanya mengenai kemungkinan pemanggilan latihan nasional untuk para atlet peraih medali di PON Aceh-Sumut 2024, Hari Sidharta mengatakan bahwa kemungkinan tersebut akan terbuka lebar terlebih ke depannya akan terdapat sejumlah ajang multi event internasional yang akan dihadapi.

"Oh iya, pasti pasti, karena kita persiapan untuk menghadapi Sea Games, Asian Games dan Olimpiade. Kami selalu begitu (seusai PON). Jadi kami melakukan pemanggilan didasarkan hasil itu," ujar Hari Sidharta.

Pada Jumat dijadwalkan akan berlangsung canoeing nomor lomba kayak dan kano nomor 200 m mulai dari babak kualifikasi hingga final.

Baca juga: PODSI konfirmasi arena canoe slalom dipindah ke Waduk Keuililing

Baca juga: Dayung - Stevani dulang emas kembali untuk Papua Pegunungan

Baca juga: Dayung - Abdur Rahim dan Evans Monim antarkan Aceh raih emas perdana

Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2024