Eko sukses memenangi medali emas kelas 67 kilogram putra Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera Utara 2024, di GOR Seramoe, Banda Aceh, Kamis, setelah ia mencatatkan total angkatan 309 kilogram.
Dua pesaing terdekatnya, yakni Muhammad Nur Fuad Jamal dan Harjianto, tertinggal agak jauh di belakang Eko. Fuad hanya mampu menorehkan total angkatan 287 kilogram, sedangkan Harjianto memiliki catatan total angkatan 268 kilogram.
“Jadi kami mendidik mereka, kalahkan yang nomor satu, bukan yang nomor satu pensiun baru muncul gitu. Jadi selagi saya belum dikalahkan, saya belum akan pensiun untuk di level nasional. Jadi siap-siap saja, kalau bisa mengalahkan, baru saya turun. Jadi jangan selalu mengandalkan yang senior pensiun baru mereka muncul. Kalau bisa kalahkan yang juaranya, maka level mereka akan di Olimpiade juga,” kata Eko.
Baca juga: Angkat besi-Eko Yuli masih digdaya pada kelas 67 kilogram putra
Eko mengatakan bahwa sejak awal ia memang ditargetkan memenangi medali emas PON meski belum lama dililit cedera di Olimpiade. Oleh sebab itu, Eko sama sekali tidak memasang beban yang terlalu berat selama berlaga di PON kali ini.
“Jadi target di sini memang ditargetkan medali emas cuma memang dalam kondisi saya setelah pulang dari Olimpiade, di Olimpiade pun cedera di pahanya. Jadi lawan berat saya memang cederanya, kambuh tidak di sini,” ucap pria 35 tahun itu.
Ia pun menegaskan bahwa meski sudah berprestasi di level Olimpiade, Eko sama sekali tidak pernah menganggap enteng level persaingan di PON dan tetap memberikan penampilan terbaiknya.
“Jadi tetap lebih hati-hati karena memang saya sendiri tidak pernah meremehkan lawan. Mungkin masyarakat berpikirnya “Wah atlet Olimpiade, gampang lah cari medali emasnya di PON.” Tapi tidak bagi saya, saya tidak pernah seperti itu. Jadi bagaimanapun mereka punya kesempatan untuk bisa mendapatkan medali juga, bahkan medali emas,” ucap pemilik dua medali perak dan dua medali perunggu Olimpiade itu.
Baca juga: PABSI: Perjuangan Eko jadi inspirasi bagi generasi lifter Indonesia
Baca juga: KOI sebut lifter Eko tetap jadi pahlawan meski tanpa medali
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2024