Moskow (ANTARA News) - Rusia, Jumat, meminta Kiev untuk menghentikan semua aksi militer di bagian timur Ukraina.

Seruan itu dikemukakan Rusia menyusul langkah entara Ukraina melancarkan serangan terhadap kelompok separatis pro-Rusia yang telah merebut kekuasaan di kota titik nyala Slavyansk.

"Rusia menyeru penghentian segera semua aksi militer dan kekerasan, penarikan mundur pasukan dan pengimplementasian secara penuh perjanjian Jenewa oleh Ukraina," kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan seperti dikutip AFP.

"Ini akan memungkinkan dimulainya de-eskalasi, " kata kementerian itu.

Pernyataan itu menyebutkan bahwa Rusia mendukung penerapan yang jelas dari kesepakatan Jenewa yang ditandatangani bersama dengan Ukraina dan negara-negara Barat pekan lalu.

Kesepakatan itu menyerukan semua kelompok bersenjata ilegal untuk dilucuti dan semua bangunan yang diduduki di Ukraina untuk dievakuasi.

Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov setelah pembicaraan telepon dengan timpalannya dari Jerman Frank - Walter Steinmeier, Jumat, mengatakan bahwa ia mendukung "peran penting OSCE dalam dialog antara pihak berwenang di Kiev" dan para pemberontak di timur Ukraina.

Tujuh anggota dari misi pengamat OSCE ditangkap oleh pemberontak pada hari Jumat dan ditahan di Slavyansk.

Kiev mengumumkan bahwa pasukannya telah memasang sebuah "blokade" pada pemberontak di kota itu.

(Uu.SYS/C/G003/C/T008)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2014