Riyadh (ANTARA News) - Arab Saudi, Selasa membantah sebagai "palsu" berita tentang kontak-kontak antara para pejabat Arab Saudi dan Israel, termasuk pertemuan antara PM Israel Ehud Olmert dan Raja Abdullah dari Arab Saudi. Berita media yang disiarkan oleh media Israel dan Qatar baru-baru ini menyangkut kontak-kontak antara para pejabat Arab Saudi dan Israel itu sama sekali tidak benar," kata kantor berita milik pemerintah itu, mengutip pernyataan seorang pejabat kementerian luar negeri. "Berita itu sama sekali tidak benar," tambah pejabat yang tidak disebut namanya itu. Suratkabar Israel Yediot Ahronot, Senin melaporkan bahwa PM Olmert telah melakukan pertemuan yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan tokoh "paling" senior di kediaman raja Arab Saudi. Suratkabar itu mengutip seorang pejabat yang mengatakan tokoh Arab Saudi itu adalah Raja Abdullah sendiri. Televisi Al Jazeera-- yang berpusat di Qatar yang hubungannya dengan Arab Saudi tegang-- juga menyiarkan berita itu. Olmert sendiri membantah berita itu, Senin dan mengemukakan pada situs berita Y-net: "Saya tidak bertemu dengan Raja Arab Saudi dan saya tidak bertemu dengan unsur manapun yang bisa menjadi sensasi di pers." Pekan lalu, Yediot melaporkan bahwa Israel dan Arab Saudi telah melakukan perundinagn rahasia, dan mengatakan kontak-kontak itu dimulai dalam perang 34 hari Juli-Agustus di Lebanon antara Israel dan kelompok pejuang Hizbullah. Pejabat Arab Saudi yang dikutip SPA itu mengatakan "kerajaaan itu memainkan peran nasionalnya dan peran kebangsaan (Arab) jelas dan transparan " dan tidak memiliki "kebijakan-kebijakan yang tidak diumumkan". "Sikapnya mengenai masalah Palestina ditetapkan dalam prakarsa perdamaian (Arab Saudi) yang disetujui dalam dalam KTT Arab di Beirut tahun 2002," tambahnya. Berdasarkan prakarsa Arab Saudi itu , dunia Arab akan memulihkan hubungan dengan Israel dengan imbalan penarikan Israel dari semua wilayah yang diduduki sejak tahun 1967 dan penyelesaian yang dirundingkan masalah pengungsi Palestina, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006