"Kirap api ini merupakan simbol semangat dan kebersamaan, sebuah api yang membakar semangat kita untuk berkompetisi secara fair dan sportif," kata Pj Wali Kota Banda Aceh Ade Surya di Banda Aceh, Jumat.
Sumber api obor PON XXI Aceh-Sumut tersebut diambil dari Gunung Merapi Jaboi, Sabang, pada Selasa (27/8) lalu.
Bermula dari Pulau Weh Sabang, peserta kirab api PON XXI bergerak menuju Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Jaya, Aceh Barat, Simeulue, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Subulussalam.
Baca juga: Kirab api PON Aceh-Sumut lintasi 15 daerah dalam tujuh hari
Selanjutnya, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Tamiang, Langsa, Aceh Timur, Aceh Utara, Lhokseumawe, Bireuen, Bener Meriah, Aceh Tengah, Pidie Jaya, Pidie, Aceh Besar dan berakhir di Banda Aceh.
Begitu memasuki daerah ibukota Banda Aceh, peserta kirab obor api PON XXI disambut ribuan pelajar yang berdiri di pinggir jalan protokol hingga ke Balai Kota Banda Aceh, dengan mengibarkan bendera merah putih ukuran mini
Setiba di balai kota, Ali Akbar mantan atlet tarung derajat Banda Aceh yang memegang obor api itu langsung menyerahkan kepada Pj Wali Kota Banda Aceh Ade Surya saat rangkaian upacara.
Baca juga: Kirab obor PON XXI libatkan 90 orang keliling kab/kota di Sumut
Selanjutnya, obor api tersebut akan bermalam di Pendopo Wali Kota Banda Aceh. Kemudian pada Sabtu (7/9) besok akan diserahkan ke Pemerintah Aceh, lalu akan disulut pada obor kaldron malam pembukaan PON XXI Aceh-Sumut pada 9 September mendatang di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh.
Ade menambahkan PON merupakan ajang olahraga terbesar di Indonesia yang mempertemukan para atlet terbaik dari berbagai daerah untuk bertanding dalam berbagai cabang olahraga.
"Melalui PON ini, kita dapat menunjukkan kepada dunia bahwa Aceh siap menjadi tuan rumah yang sukses dan mampu menyelenggarakan event nasional ini dengan baik," ujarnya.
Baca juga: Sejarah kirab api PON, dimulai sejak 1969 hingga ke Aceh
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024