Manchester (ANTARA News) - Mengapa penampilan Ryan Giggs demikian rileks dan bersahaja padahal tugas sebagai pelatih Manchester United terbilang tidaklah ringan?

Selain menyingkirkan kepentingan diri sendiri, pelatih asal Wales itu merasa bangga dan percaya diri ketika menapaki perjalanan hidupnya.

Giggs kini menjabat sebagai caretaker MU. Pelatih asal Wales itu sukses membawa MU meraih kemenangan 4-0 atas Norwich City di Old Trafford pada Sabtu (26/4). Ia didaulat membesut Wayne Rooney dan kawan-kawan menyusul pemecatan David Moyes pada Selasa pekan lalu.

Menurut analisis Manchester Evening News (MEN), Giggs tidak akan ditunjuk sebagai manajer permanen mengganti Moyes. Alasannya, MU berkomitmen mencari manajer sarat pengalaman untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Moyes.

Digadang-gadang tahu persis filosofi MU, Giggs memang mengantongi restu dari Sir Alex Ferguson.

Di mata pengamat sepak bola BBC, David Bond, pelatih berusia 40 tahun itu berusaha sekuat tenaga dan pikiran mengembalikan filosofi dan tradisi Manchester United. Faktor inilah yang dilihat dan disaksikan dengan jelas oleh para pendukung setia kubu Old Trafford.

Giggs juga tidak suka basa-basi ketika menggelar jumpa pers. Pernyataannya bernas, karena ia tahu persis dan paham betul filosofi MU.

"Saya bangga, saya senang dan sedikit gugup," kata Giggs yang menempati posisi gelandang ketika masih meniti karier sebagai pemain.

Di mata Bond, penampilan dan pembawaan Giggs "menebar dan membawa kegembiraan kepada fans".

"Saya mendukung Manchester United sepanjang hidup saya. Saya telah menjadi bagian dari klub ini sejak saya masih berusia 13 tahun."

Giggs telah membela United dalam 962 laga. Ia akan meniti karier sebagai manajer bersama mantan rekan-rekannya  Phil Neville, Nicky Butt dan Paul Scholes. Mereka ini kerapkali dilabel sebagai "The Class of '92".

Apa itu kredo Giggs? "Filosofi saya adalah filosofi Manchester United. Saya ingin para pemain tampil dengan gairah, kecepatan, tempo tinggi, gagah berani, dengan disertai imajinasi yang brilyan. Semuanya ini disyaratkan bagi seluruh pemain Manchester United," katanya.

"Saya ingin mereka mencetak gol, melakukan tekel, dan berani merespons dukungan penonton yang bergemuruh. Saya mengatakan kepada seluruh pemain agar tampil serileks mungkin,  dan menampakkan jati diri sebagai pemain kebanggaan."

"Saya ingin para pemain membuat para pendukung setia tersenyum utamanya dalam laga-laga selanjutnya," katanya sebagaimana dikutip dari BBC.

Penerjemah:
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2014