"Kita bisa katakan yang paling siap dalam dukungan dana itu Jawa Barat," kata Wakil Sekretaris Jenderal PB Podsi Brata Tryana Hardjosubroto di Kabupaten Aceh Besar, Sabtu.
Menurut dia, Pemerintah Jawa Barat termasuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) setempat sangat mendukung para atlet yang bertanding pada ajang olahraga dua tahunan tersebut.
"Yang saya dengar mereka (Jawa Barat) paling banyak dananya," kata Brata.
Selain Jawa Barat, DKI Jakarta dan Jawa Timur juga dinilai sebagai dua daerah yang memberi perhatian lebih kepada para atlet yang bertanding di PON Aceh-Sumatera Utara.
Menurutnya, perhatian dan dukungan dana terhadap para atlet tersebut tidak hanya di cabang olahraga dayung. Namun hampir merata di setiap cabang olahraga yang dipertandingkan oleh ketiga daerah itu.
Pada kesempatan itu, ia tidak menampik ada daerah yang dukungan dananya terbatas sehingga berimbas pada persiapan (waktu) atlet sebelum bertanding ke Aceh maupun Medan.
"Ada provinsi yang dukungan dananya terbatas dan mereka hanya latihan 20 hari. Sementara, yang lain sudah latihan sejak tahun lalu," ujarnya.
Sementara itu, atlet dayung asal Kalimantan Selatan Abdul Hamid sekaligus peraih medali emas pada nomor kayak 200 meter mengatakan mendapat dukungan lebih dari berbagai pihak sebelum bertanding ke PON XXI.
"Tapi yang jelas latihan rutin dan konsisten juga menjadi kunci saya hingga berhasil meraih medali emas," kata Abdul Hamid.
Hamid mengaku telah mempersiapkan diri selama delapan bulan pascapelaksanaan pra PON. Selain itu, pedayung asal Kalimantan Selatan tersebut juga menyiapkan latihan tambahan sebelum turun di nomor kayak 200 meter maupun perahu naga.
Baca juga: PB Podsi: Dayung nomor rowing perebutkan 15 medali emas
Baca juga: KONI Pusat apresiasi PODSI yang sukses gelar lomba nomor canoeing
Baca juga: PODSI nilai persaingan canoeing di PON kali ini lebih merata
Baca juga: PODSI konfirmasi arena canoe slalom dipindah ke Waduk Keuililing
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2024
