“Pada prinsipnya, pembinaan itu ada di KONI Provinsi. Sedangkan yang ada di pusat, itu hanya akan menuju multi-event dilakukan pelatnas. Inilah kondisi-kondisi yang harus sudah dipahami supaya kita tidak, ‘Loh, kenapa ini yang sudah ikut Olimpiade atau ikut Asian Games itu masih diikutkan,” kata Suwarno saat jumpa pers di Banda Aceh, Sabtu.
Suwarno mengamini, terdapat perbedaan cara pandang mengenai keikutsertaan atlet Olimpiade di PON. Namun, ia mengingatkan bahwa pada dasarnya KONI Provinsi selama ini telah membina para atlet. Maka ketika mereka dibutuhkan, KONI Provinsi pun boleh mengutus mereka untuk mewakili daerahnya masing-masing.
“KONI Provinsi itu ibarat menanam pohon-pohon dari mencari bibit. Menyiapkan tempat untuk ditanam, kemudian bibit ditanam, dipupuk, disiram, tumbuh besar, berbunga, dan berbuah. Pada saat berbuah, kenapa KONI Provinsi tidak boleh memanfaatkan itu? Inilah kaitannya dengan pola pembinaan,” jelas Suwarno.
Baca juga: Rizki Juniansyah ingin kehadirannya di PON jadi inspirasi atlet lain
Ia juga mengatakan, jumlah atlet dari Indonesia yang terlibat di Olimpiade tidak terlalu banyak sehingga dinilai tidak mengganggu pelaksanaan pertandingan PON. Sedangkan pada ajang Asian Games, atlet yang terlibat cukup banyak hingga ratusan orang. Oleh sebab itu, jadwal penyelenggaraan PON juga selalu bertepatan dengan tahun penyelenggaraan Olimpiade.
Sebelumnya pada Sabtu, lifter Banten Rizki Juniansyah memecahkan sejumlah rekor saat memenangi medali emas cabang angkat besi kelas 89 kilogram putra PON XXI Aceh-Sumut 2024 di GOR Seramoe, Banda Aceh. Rizki merupakan pemenang medali emas Olimpiade Paris 2028.
Pada PON XXI, Rizki mempersembahkan tambahan satu keping emas untuk kontingen Banten setelah mencatatkan angkatan total 360 kilogram dalam penampilannya, melampaui rekor sebelumnya yakni 337 kilogram atas nama Muhammad Zul Ilmi.
Untuk angkatan snatch, ia memecahkan rekor nasional kelas 89 putra atas nama Muhammad Zul Ilmi yang memiliki rekor angkatan 155 kilogram. Demikian juga untuk clean and jerk, Rizki juga memecahkan rekor nasional atas nama Muhammad Zul Ilmi dengan rekor sebelumnya 187 kilogram.
Baca juga: Rizki pecahkan rekor saat menangi emas PON angkat besi 89 kg putra
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2024