PBB (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Moualem mengatakan kepada PBB, Selasa, perang AS terhadap terorisme telah gagal dan kebijakan Amerika itu menyebabkan serangan-serangan 11 September. Moualem mengecam perang Israel terhadap Hizbullah di Lebanon di depan sidang Majelis Umum PBB dan mengatakan, kemacetan dalam upaya perdamaian Timur Tengah memungkinkan terjadinya konfrontasi lebih lanjut. Dengan menyoroti peringatan tahun kelima serangan-serangan 11 September, Moualem menyalahkan kebijakan AS atas meningkatnya ketegangan internasional. "Tahun-tahun setelah perang terhadap terorisme dimulai, orang bertanya apakah dunia telah menjadi tempat yang lebih aman? Jelas bahwa perang itu tidak mencapai sasarannya, dan teror menjadi semakin luas," katanya dikutip AFP. "Ini bisa dijelaskan dengan kenyataan bahwa penggunaan khusus kekuatan dalam menghadapi terorisme sia-sia kecuali jika akar penyebab terorisme itu ditangani," lanjut menteri Suriah itu. Ia menambahkan, "Kami yakin perang terhadap teror telah disalahgunakan. Tampaknya itu seperti menutupi bentrokan kebudayaan dan peradaban" yang mendorong ekstrimisme. Moualem mengatakan, orang-orang yang tewas dalam serangan 11 September adalah "korban kebijakan yang terbukti salah di Arab dan kawasan-kawasan lain dunia". "Banyak orang tidak berdosa di tempat-tempat yang begitu jauh dari AS harus menanggung akibat dari kebijakan yang gagal ini," katanya. "Cukup tragis kita semua harus menanggung akibat ketika para pembuat keputusan di Washington yakin bahwa mereka mengetahui lebih baik, dan berada dalan posisi yang lebih baik untuk memahami dan mengerti kebutuhan dan keadaan Arab," katanya. Menteri Suriah itu mendesak penarikan penuh pasukan Israel dari Lebanon setelah konflik Agustus dan mengutuk perang brutal negara Yahudi itu terhadap Hizbullah di Lebanon. Ia mengatakan, pendudukan Israel atas wilayah-wilayah Arab merupakan sumber dari semua permasalahan di kawasan tersebut.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006