Banda Aceh (ANTARA News) - Delapan dari 21 kabupaten/kotamadya di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dilaporkan positif terjangkit virus flu burung (Avian Influenza/AI varian H5N1) yang menyerang sejumlah unggas di daerah tersebut. "Saat ini ada delapan kabupaten/kota yang sudah dinyatakan positif flu burung," kata Kepala Dinas Peternakan Provinsi NAD, drh. M. Nasir Mahmud, kepada ANTARA News di Banda Aceh, Rabu. Ia mengemukakan, kedelapan kabupaten/kotamadya yang dinyatakan positif flu burung, yaitu Kota Banda Aceh, Kabupaten Pidie, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Aceh Selatan dan Kota Langsa. Nasir mengatakan, saat ini Dinas Peternakan telah melakukan beberapa upaya pencegahan penyebaran virus tersebut sesuai dengan instruksi Menteri Kesehatan RI. "Kita terus melakukan upaya pencegahan yang sesuai dengan instruksi menteri," katanya. Hingga saat ini sebagian besar provinsi di Indonesia telah terjangkit virus flu burung, dan puluhan korban telah meninggal dunia akibat virus yang menyerang melalui unggas tersebut. Provinsi NAD pada akhir 2005 juga sempat terjangkit virus yang juga telah mematikan ribuan unggas dan menurunkan minat warga di provinsi berjuluk Serambi Mekah itu untuk mengonsumsi daging ayam. Saat itu sebagian besar unggas warga di Banda Aceh yang diketahui mati mendadak dan yang sakit dimusnahkan dengan cara dibakar untuk menghindari meluasnya penyebaran virus. Pemerintah juga memberi ganti rugi sekitar Rp12.000 per ekor unggas warga yang dimusnahkan, dan menyuntikkan vitamin untuk menambah daya tahan unggas sehat terhadap penyakit. Untuk menghindari tertularnya virus flu burung pada manusia, menurut dia, pihaknya senantiasa mengimbau pemilik unggas rajin menjaga kebersihan kandang, dan apabila ingin mengonsumsi daging unggas harus dimasak secara matang. Nasir menambahkan, masyarakat jangan takut mengonsumsi unggas, asalkan dimasak secara bersih dan matang. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006