Dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin, para legenda olahraga Sumut seperti Sutiyono (balap sepeda), Mardi Lestari dan Lydia Titaley (atletik), hingga Nobon Kayamudin (sepak bola) berkumpul di Pos Bloc, Medan, kemarin malam.
Momen ini bukan hanya sekadar ajang reuni, tetapi kesempatan bagi mereka untuk menaruh harapan pada generasi penerus yang tengah berjuang di medan PON.
"Ini memberi motivasi kepada para atlet muda yang sekarang berjuang di PON agar bisa lebih baik dari kami," kata Sutiyono yang kerap kali mengharumkan Indonesia di pentas balap sepeda internasional.
Senada, Mardi Lestari yang dikenal sebagai manusia tercepat se-Asia pada masa jayanya juga mengatakan PON 2024 bisa menjadi batu loncatan bagi atlet muda Sumut untuk mengukir prestasi yang lebih gemilang.
"Itu cerita lama. Saya tidak lagi Lestari, tapi semoga ada pelari baru dari Sumut yang mampu melanjutkan estafet prestasi," kata Mardi.
Nobon Kayamudin, maestro sepak bola Sumut juga menaruh harapan yang sama agar Sumatera Utara kembali berjaya di kancah olahraga nasional dan internasional.
Ketua Ikatan Mantan Atlet Nasional Sumut, Jan Piter Napitupulu turut menyampaikan apresiasinya terhadap pertemuan dan penyelenggaraan PON 2024 di Sumut.
"Kami berharap pertemuan ini bisa memicu semangat baru bagi atlet muda Sumut untuk kembali mengharumkan nama daerah dan bangsa,” ujar Jan Piter yang merupakan mantan atlet karate nasional.
PON XXI/2024 yang digelar di Aceh dan Sumut dianggap oleh para legenda ini sebagai kesempatan emas bagi daerah untuk kembali mengukir prestasi.
Mereka berharap semangat yang pernah mereka kobarkan di masa lalu dapat diwarisi dan dilanjutkan para atlet muda.
Dengan adanya PON 2024, mereka percaya bahwa Sumatera Utara memiliki peluang besar untuk kembali berjaya dan mengangkat nama daerah di kancah nasional.
Baca juga: Biliar -Tumbangkan Jabar, tim Sumut tantang Jakarta di final
Baca juga: Tim sepak bola putri PON Babel kalahkan Sumut 2-0
Baca juga: 122 pecatur siap bersaing di PON 2024
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024