Hal ini terlihat saat atlet 18 tahun itu tampil pada nomor menara putri di Kolam Renang Selayang, Medan, Sumatera Utara, Selasa.
Berbeda dengan para pesaingnya, Gladies melakukan semua loncatan dari ketinggian 10 meter.
“Alasan saya loncat dari 10 meter itu karena nomor tersebut nomor internasional. Kalau di nasional sendiri masih diperbolehkan melakukan loncatan di 7,5 dan 5 meter,” ujar Gladies usai lomba.
Gladies memang tampil beda. Sejak loncatan pertama hingga akhir dia konsisten melakukan loncatan di menara paling tinggi. Berbagai aksinya pun sukses memukau penonton dan hakim yang bertugas.
Sedangkan lawan-lawannya tidak melakukan loncatan di posisi tertinggi. Ini menjadi nilai plus bagi Gladies yang pada PON Papua 2021 juga meraih medali emas di nomor yang sama.
Pada PON 2024 di nomor menara putri, Gladies mendapat nilai tertinggi 238,15. Dia mengalahkan rekannya dari Jawa Timur Della Dinarsari Harimurti yang meraih perak usai mendapat nilai 196,25 dan Siti Kinasih dari Kalimantan Selatan yang pulang dengan perunggu usai mendapat 173,95.
Baca juga: Loncat indah - Gladies berjaya dengan raih emas ketiga di PON 2024
“Bersyukur selama perlombaan lancar semua sesuai target, tetapi memang sedikit gugup saja,” kata Gladies.
Bagi Gladies, ini merupakan emas ketiganya di pesta olahraga terbesar di Indonesia edisi ke-21 tersebut.
Sebelumnya pada nomor sinkronisasi, ia juga meraih prestasi serupa masing-masing di nomor sinkronisasi papan 3 meter putri bersama Linar Betiliana dan Della di nomor sinkronisasi menara putri.
Dia pun masih akan tampil di dua nomor berikutnya yakni papan 1 meter putri dan papan 3 meter putri.
“Turun di lima nomor memang melelahkan. Tetapi itu kemauan saya dan akan berusaha menampilkan yang terbaik saja,” ujar Gladies.
Baca juga: Peloncat indah Jakarta pilih mundur usai raih dua emas
Baca juga: DKI Jakarta tambah emas dari nomor loncat indah menara putra
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024