Atlet yang akrab disapa Amel itu membukukan total angkatan 248 kilogram, terdiri dari angkatan snatch 105 kilogram dan angkatan clean and jerk 143 kilogram.
Amel mencoba untuk memecahkan rekor nasional dan PON yang sebelumnya ia pegang untuk angkatan snatch masing-masing 116 kilogram. Namun, pada PON kali ini Amel gagal saat angkatan ketiga dan harus berpuas diri dengan hanya mencatatkan angkatan snatch 105 kilogram.
Angkatan Amel membaik pada clean and jerk, dengan memecahkan rekor menjadi 143 kilogram yang dicetak saat angkatan kedua. Sebelumnya pada PON XX, Amel memegang rekor angkatan clean and jerk 142 kilogram.
Di sisi lain, lifter yang tampil dua kali di Olimpiade itu belum bisa melampaui rekor clean and jerk nasional 153 kilogram yang sebelumnya ia pegang. Amel gagal ketika mencoba memecahkan rekor saat angkatan ketiga.
Meski hanya memecahkan rekor untuk clean and jerk, Amel tetap memimpin di kelas +87 kilogram putri dengan selisih total angkatan yang cukup jauh dibandingkan lifter Jambi Jihan Syafitri dan lifter Kalimantan Barat Rizka Oktaviana.
Baca juga: Nurul Akmal dipilih jadi penyulut api saat pembukaan PON Aceh-Sumut
Baca juga: Mereka yang menjadi simbol penyala api semangat PON XXI
Dengan total angkatan 225 kilogram, Jihan berhasil membawa pulang medali pertamanya. Atlet Jambi ini mencatatkan angkatan snatch 98 kilogram dan clean and jerk 127 kilogram.
Sedangkan Rizka membawa pulang medali perunggu dengan total angkatan 219 kilogram, terdiri dari angkatan snatch 97 kilogram dan clean and jerk 122 kilogram.
Cabang angkat besi kelas di atas 87 kilogram putri pada PON XXI, Selasa, diikuti oleh lima lifter. Selain Amel, Jihan, dan Rizka, dua lifter lainnya yaitu Febriana Wahyuningsih asal Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Rena Ila Sari asal Riau.
Baca juga: Jakarta kawinkan medali emas basket PON Aceh-Sumut 2024
Baca juga: Tenis - Jawa Timur borong kemenangan hari kedua nomor beregu PON XXI
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2024
