"Kami bersyukur atas capaian ini karena banyak cerita serta perjalanan yang harus dilalui dengan air mata dan darah hingga hari ini," kata pelatih muaythai Papua Donny Ayorbaba di Banda Aceh, Selasa malam.
Ia mengatakan di tengah persiapan yang minim dan dana yang tipis dirinya berupaya agar anak-anak terus latihan setiap harinya.
"Kami ini TC mandiri dan tidak diberikan uang saku tapi saya usaha tarik asisten pelatih dan terapis dan diberi uang saku sementara saya tidak. Atlet juga latihan tanpa uang saku," kata dia.
Baca juga: Muaythai - Papua tempatkan empat atlet di partai final PON XXI
Meski Papua keluar sebagai juara PON Papua 2021, itu tak jadi jaminan di PON Aceh-Sumut bisa kembali mempertahankan capaian tersebut.
"Kondisi sangat berbeda, dulu ada persiapan dan sekarang tidak. Olahraga prestasi itu harus ada persiapan untuk hadapi kompetisi agar mencapai hasil sempurna," kata dia
Ia mengaku atlet yang saat ini meraih medali merupakan atlet yang meraih medali di PON Papua lalu.
Seperti atlet Lambert Solvester berhasil meraih medali emas di PON Aceh-Sumut di nomor elite 67kg putra meski naik kelas dan dia mempertahankan capaian saat di PON Papua dulu.
Atlet Rahmat Rizal Gozali mendapatkan medali emas di nomor elite kelas 60kg putra. Dulu sewaktu di Papua dia hanya meraih perak dan di sini naik jadi emas.
Sementara Muhammad Bayan dulu di PON Papua dapat emas tapi di PON Aceh-Sumut harus puas meraih perak setelah kalah dari Galih Bangkit Jawa Timur
"Kami membawa tiga atlet laga di tengah keterbatasan tetap bisa memberikan yang terbaik bagi tanah Papua," kata dia.
Baca juga: Muaythai - Abdul Muis tumbangkan peraih medali emas PON Papua
Baca juga: Wasit muaythai laga Aceh vs Papua terkena pukulan nyasar atlet
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2024