“Pertandingan hari ini lebih ke beradaptasi lapangan, suasananya, dan cuacanya karena setiap hari bisa berbeda-beda, terlebih anginnya. Jadi, masih adaptasi,” kata Janice ketika ditemui usai pertandingan di lapangan tenis Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Rabu.
Untuk menyesuaikan diri dengan suasana pertandingan, ia mengatakan telah berlatih sejak tiba di Aceh pada Kamis (5/9).
“Sejak tiba di Aceh, kami sudah latihan di lapangan tenis Stadion Harapan Bangsa dan di lapangan tenis Blang Oi,” ucapnya.
Pemain tenis kelahiran 2002 itu mengungkapkan, dua pekan sebelum bertanding di PON XXI, ia baru saja menyelesaikan turnamen ITF di Eropa.
Pelajaran yang ia dapatkan dalam pertandingan bertaraf internasional itu pun menjadi bekal berharga baginya dalam berlaga dalam PON.
Oleh karena itu, ia berharap bisa mendapatkan medali emas dalam PON pertamanya.
“Harapannya pasti kan bisa mendapatkan hasil yang terbaik, yaitu medali emas. Mudah-mudahan bisa tercapai,” kata dia.
Dalam pertandingan babak penyisihan nomor beregu putri, Janice turun dalam partai tunggal kedua. Ia berhadapan dengan wakil Sulawesi Selatan, Fitri Nabelita Ridwan.
Pada set pertama, Janice bermain dengan apik melawan Fitri. Servis demi servis ia praktikkan dengan sempurna hingga lawannya tidak bisa berkutik lagi. Janice pun sukses mencatatkan skor set 6-1.
Lalu, pada set kedua, pertandingan antara keduanya harus berhenti di tengah-tengah lantaran Fitri mengalami cedera. Secara otomatis, Janice mengantongi skor set 6-0.
Perolehan skor set Janice tersebut menyumbangkan poin bagi Jawa Timur yang berhasil mengumpulkan skor akhir 3-0 atas Sulawesi Selatan.
Baca juga: Aldila Sutjiadi: Pakaian pelapis tak ganggu pergerakan saat tanding
Baca juga: Tenis - Turun di partai ganda, Aldila sempurnakan skor beregu Jatim
Pewarta: Nadia Putri Rahmani
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024