Rekor baru dan medali emas diperoleh Harvey setelah finis dengan catatan waktu tercepat 41,68 detik, mengungguli wakil Jawa Barat dan Jawa Timur saat laga final di Kolam Tirta Raya, Banda Aceh, Rabu, sore.
"Senang sekali karena itu (rekor) sudah target dari habis Pra-PON, saya memang sudah menargetkan untuk memecahkan rekor Asia," kata Harvey.
Ia menjelaskan, saat memasuki arena pertandingan untuk menghadapi laga final, dirinya merasa sangat antusias, sekaligus bercampur gugup. Namun dirinya mampu mengendalikan diri untuk tetap percaya atas dirinya sendiri dalam meraih prestasi.
"Dari awal saya cukup excited dan nervous jadi satu. Tapi saya fokus pada plan saya sendiri, saya tidak mau melihat kanan kiri, saya percaya proses saya sendiri," ujarnya.
Alhasil, torehan pada PON Aceh-Sumut itu, Harvey berhasil memecahkan rekor atas dirinya sendiri yang pernah diciptakan pada Sea Games 2023 Kamboja dengan catatan waktu 43,08 detik.
Pada perebutan medali nomor 100 meter bifins putra itu, di bawah Harvey bertengger Kaisal Hansel Putra Pranciscus asal Jawa Barat dengan catatan waktu 43,10 detik dan posisi ketiga Achmad Fahrezi Anwar asal Jawa Timur dengan catatan waktu 44,10 detik.
"Selanjutnya di (12/9) besok (saya main, red) nomor 50 meter, (berharap, red) bisa pecah rekor Asia lagi," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta Andri Yansyah meminta agar seluruh atlet selam maupun cabang olahraga lain kontingen Jakarta yang sedang berjuang untuk tetap fokus dan selalu berdoa dalam meraih prestasi pada PON XXI.
"Yang paling penting lagi memohon doa restu pada orang tua, jangan sombong, jangan jemawa, tenang, Insya Allah. Dan yang paling penting jangan pantang menyerah, siapapun lawannya kita hadapi, dan hasilnya kita percaya kepada tuhan yang Maha Esa," ujarnya.
Baca juga: Aceh catat sejarah baru raih emas selam nomor 400 m surface
Baca juga: Jatim awali selam kolam dengan borong tiga emas dan pecah dua rekor
Baca juga: Jawa Timur kawinkan emas 100m surface selam kolam PON XXI
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2024