Kota Davao, Filipina (ANTARA News) - Pemberontak sayap kiri telah membebaskan 36 warga sipil yang mereka sandera di Provinsi Lembah Compostela di Filipina Selatan, kata seorang pejabat militer, Senin.

Kapten Ernest Carolina, Juru Bicara Divisi Infantri ke-10 Angkatan Darat Filipina, mengatakan perundingan sedang berlangsung untuk membebaskan tiga sandera lagi yang masih ditawan oleh NPA.

"Semua tiga sandera tersebut adalah pria dewasa," kata Carolina melalui pesan teks kepada Xinhua, di Jakarta, Senin sore.

Ia mengatakan 26 sandera diperkenankan pulang pada Minggu pagi, sedangkan sisa 10 sandera lagi dibebaskan pada Minggu sore.

Para pejabat militer mengatakan semua korban adalah pekerja tambang kecil-kecilan. Korban dibawa pergi oleh pemberontak di bawah todongan senjata saat mereka menyelamatkan diri dari serangan yang dilancarkan oleh 800 prajurit di permukiman pekerja tambang di Kota Kecil Mahayahay dan Maragusan, Provinsi Lembah Compostela.

Pemerintah menyatakan ke-36 sandera digunakan sebagai tameng manusia. Carolina mengatakan tentara sudah menjepit lokasi pemberontak sayap kiri tapi prajurit pemerintah tak bisa melancarkan serangan berskala besar akibat karena adanya sandera.

NPA telah dituduh melancarkan berbagai serangan terhadap perusahaan tambang besar di provinsi yang kaya akan mineral tersebut dalam beberapa tahun belakangan.

NPA, yang memiliki 4.000 anggota dan merupakan sayap bersenjata Partai Komunis Filipina, melancarkan perang gerilya di 60 provinsi Filipina sejak 1969.

(C003)


Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2014