Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia menyatakan pertumbuhan ekonomi kuartal I 2014 tercatat 5,21 persen (yoy), melambat dibandingkan triwulan IV 2013 yang sebesar 5,72 persen (yoy).

"Realisasi pertumbuhan PDB ini juga lebih rendah dari perkiraan Bank Indonesia," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam keterangan pers di laman BI, Senin.

Perlambatan tersebut terutama terjadi pada kinerja sisi eksternal. Pertumbuhan ekspor terjadi kontraksi, khususnya ekspor pertambangan seperti batubara dan konsentrat mineral, antara lain karena melemahnya permintaan dan penurunan harga di pasar dunia serta pengaruh temporer terkait kebijakan pelarangan ekspor mineral mentah.

"Penurunan kinerja ekspor pertambangan juga terlihat pada pertumbuhan PDB sektor ini yang mengalami kontraksi," ujar Tirta.

Perlambatan impor pada triwulan I 2014 sejalan dengan moderasi permintaan domestik tidak mampu mengimbangi kontraksi pertumbuhan ekspor. Selain itu, perlambatan pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh konsumsi pemerintah yang melambat.

Pertumbuhan ekonomi triwulan I 2014 ditopang oleh masih cukup baiknya kinerja konsumsi rumah tangga dan investasi. Konsumsi rumah tangga tumbuh masih cukup tinggi, antara lain didorong oleh peningkatan pendapatan, penjualan eceran, dan dampak pemilu legislatif meskipun tidak sekuat perkiraan semula.

Sementara itu, investasi sedikit meningkat ditopang oleh investasi nonbangunan yang kembali tumbuh positif, terutama investasi mesin, sedangkan pertumbuhan investasi bangunan melambat. Secara sektoral, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2014 terjadi pada hampir seluruh sektor kecuali sektor pertambangan.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2014