Pekanbaru (ANTARA News) - Pengakuan saksi sekaligus korban yang merupakan PNS Pemerintah Provinsi Riau menyebut Bripka E sempat mencoba merampok dengan merebut tas miliknya sambil menodongkan senjata api.

"Dia sempat merarik tas saya di dalam mobil," kata korban (yang tidak menyebutkan nama) saat tengah di bawa ke Mapolda Riau yang berjarak sekitar 300 meter dari lokasi kejadian di jalan dekat Gedung Pustaka Soeman HS Pekanbaru, Selasa sore.

Korban mengaku kemudian nekat untuk mempertahankan tas sambil berteriak meminta tolong warga sekitar.

Dia menjelaskan, ketika kejadian itu, beberapa warga yang melintas kemudian berusaha menolong dan pelaku sempat mengalihkan senjata api miliknya ke si penolong itu.

"Saya tidak tahu kalau dia polisi, yang jelas mencoba merebut tas milik saya. Dia kemudian tertembak senjatanya sendiri," kata korban sekaligus saksi itu.

Saat ini saksi tersebut tengah dimintai keterangannya di Mapolda Riau bersama dengan saksi-saksi lainnya yang mengetahui atau melihat insiden itu.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Robert Hariyanto mengatakan, saat ini kabar mengenai peristiwa itu masih belum jelas.

"Sementara ini saksi atau korban akan dimintai keterangannya sementara anggota masih dirawat karena mengalami luka tembak di kaki," katanya.

Bripka E yang diketahui bertugas di Polresta Pekanbaru sebagai anggota Provost itu dirawat di Ruang Gawat Darurat Rumah Sakit Bhayangkara Pekanbaru.

Sejumlah petugas kepolisian menjaga ketat ruangan tempat Bripka E dirawat dan tidak membenarkan wartawan melakukan pemotretan.  (FZR/M027)

Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2014