"Ini penyebab terjadinya keterlambatan dan mungkin juga tidak ada yang terlayani, karena memang mereka belum memasuki masa layanan," kata Kabid Konsumsi PB PON wilayah Aceh Diaz Furqan dalam jumpa pers di Banda Aceh, Kamis.
Diaz menjelaskan, keterlambatan konsumsi sebenarnya terjadi pada 7-8 September saat puncak kedatangan atlet di Aceh untuk mengikuti upacara pembukaan PON Aceh-Sumut 2024.
Sedangkan sesuai kesepakatan saat DRM dan CdM meeting, lanjut Diaz, kontingen seharusnya melakukan order kebutuhan konsumsi dalam waktu 1x24 jam.
Kemudian, sesuai kesepakatan juga, bahwa kontingen dapat dilayani mulai tiga hari sebelum pertandingan hingga dua hari setelah kegiatan selesai.
"Kenapa waktu itu yang terlayani khusus atlet yang sudah di Banda Aceh, karena mereka sudah datang tiga hari sebelum masa pertandingan," ujarnya.
Dirinya menegaskan, pada 7-8 September, sebenarnya ada kontingen yang belum berhak untuk dilayani jika merujuk pada ketentuan yang sudah disepakati bersama tersebut.
Karena, lanjut dia, fokus mereka ke sini lebih awal adalah untuk mengikuti pembukaan dan bukan mengikuti pertandingan sehingga berimbas pada pelayanan konsumsi.
Baca juga: PB PON Aceh-Sumut tambah armada percepat distribusi konsumsi atlet
"Khalayak ramai kemudian melihat panitia tidak melayani makanan atlet. Padahal, memang saat itu ada yang belum memiliki hak mendapatkan layanan konsumsi. Jadi itu salah satu yang menyebabkan kenapa pada 7-8 September puncak terjadinya problem konsumsi tidak terlayani pada kontingen," katanya.
Melihat kondisi itu, kata Diaz, pihaknya melaksanakan rapat rutin dengan ketua harian, sehingga diambil keputusan bahwa semua kontingen yang sudah berada di Banda Aceh tetap dilayani secara penuh.
"Pemerintah Aceh berkomitmen pada moto Peumulia Jamee (memuliakan tamu), maka kita tetap melayani. Diambil keputusan bahwa saat ini semua kontingen di Banda Aceh di order makanan secara full," demikian Diaz Furqan.
Sebelumnya, banyak kontingen PON Aceh-Sumut dari berbagai daerah melakukan protes terhadap pelayanan konsumsi, baik soal keterlambatan distribusi hingga menu makanan yang kurang layak. Protes tersebut pun viral di media sosial.
Terkait hal tersebut, PB PON XXI Aceh-Sumut wilayah Aceh juga sudah menambahkan armada serta tenaga untuk bidang konsumsi dengan harapan distribusi makanan lebih tepat waktu.
Baca juga: LSM Antikorupsi desak BPKP audit investigasi dana konsumsi PON XXI
Baca juga: Menpora Dito pastikan masalah konsumsi dan arena PON telah ditangani
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024