Berlin (ANTARA News) - Ketua Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Javier Solana mengatakan pihaknya telah gagal mencapai kesepakatan dengan ketua jururunding nuklir Iran dalam pembicaraan tentang program nuklir Tehran hari Kamis, namun telah meletakkan dasar-dasar untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut. "Kami telah mencapai kemajuan," kata Solana kepada wartawan seusai pembicaraan dengan ketua juru runding nuklir Iran Ali Larijani. "Kami masih memiliki masalah yang belum terselesaikan," katanya tanpa memerinci lebih jauh. Solana mengatakan ia berharap dapat melakukan kontak baru dengan para pejabat Iran pertengahan minggu depan. Bulan Juni Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Rusia dan Cina menawarkan paket insentif ekonomi dan politik kepada Iran jika Tehran bersedia membatalkan pengayaan uranium yang diyakini oleh Barat sebagai bagian dari program senjata nuklir. Tehran mengatakan kegiatan pengayaan uraniumnya bertujuan semata-mata untuk menghasilkan listrik dan telah menolak untuk menghentikannya. Masih belum jelas apakah sikap Iran telah berubah setelah pertemuan tersebut. The Washington Times melaporkan awal pekan ini bahwa Iran hampir mencapai perjanjian yang akan meliputi penundaan sementara selama 90 hari program pengayaan uranium dan mengatasi hambatan terhadap perundingan tentang rincian dari paket tersebut. Iran menampik laporan itu yang dianggapnya sebagai propaganda. Namun para pejabat Prancis mengatakan Larijani telah menawarkan untuk mempertimbangkan penundaan sementara pada pertemuan dengan Solana dua minggu lalu. Jika Iran tidak membatalkan program pengayaan, AS dan "EU3" telah sepakat untuk meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengenakan sanksi terhadap Republik Islam itu. Cina dan Rusia menentang sanksi itu dan akan membuka kembali perundingan dengan Iran, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006