Salah satunya dialami oleh Deden Hanggriani (26) yang sehari-hari berjualan kaos di kawasan Gelanggang Olahraga (GOR) Dispora Pancing. Dirinya sengaja menjual kaos berlogo PON 2024 sejak awal September untuk memeriahkan acara empat tahun sekali itu.
"Kaos berlogo PON XXI diminati. Penjualan lumayan banyak, PON XXI membawa rezeki," kata Deden di Medan, Sumatera Utara, Jumat.
Maka dari itu, ia menilai geliat PON 2024 membawa berkah baginya. Adapun sejak awal hingga pertengahan September saat ini, dia mengaku berhasil menjual rata-rata 100 kaos PON setiap harinya.
Dia menjelaskan tingginya penjualan kaos PON 2024 disebabkan banyaknya permintaan dari kontingen maupun masyarakat yang membeli kaos tersebut sebagai oleh-oleh untuk sanak saudara di tempat asalnya.
"Sekali beli mereka bisa 20 hingga 50 buah. Pernah sebenarnya sehari itu saat menuju pembukaan bisa sampai 150 buah karena ada juga yang langsung beli 10 lusin sekaligus," tuturnya.
Deden menuturkan harga kaos PON yang dijualnya bervariasi, mulai dari yang murah hingga sedikit mahal tergantung kualitas bahan yang digunakan. Termurah, kaos PON dibanderol dengan harga Rp35.000 per buah, sedangkan yang mahal bisa sampai Rp150.000 per buah.
Dengan demikian, penjualan per hari bisa mencapai Rp3,5 juta hingga Rp15 juta.
"Lumayan, omzet bertambah terus sejak berjualan di awal September. Diharapkan penjualan terus bertambah lagi dengan semakin banyaknya pertandingan di PON XXI," ucap dia.
Tak hanya Deden, tingginya minat masyarakat terhadap kaos berlogo PON 2024 juga dirasakan oleh Nana (34). Ibu satu anak tersebut mengaku sengaja datang ke Medan dari Kota Sibolga, Sumatera Utara, untuk berjualan aksesori PON 2024.
Baca juga: Pemprov Sumut ajak masyarakat beli produk UMKM di bazar PON 2024
Selain kaos, ia juga berjualan tumbler gantungan kunci, syal, hingga topi berlogo PON 2024.
"Namun yang paling laris memang kaos, kebanyakan dibeli untuk dipakai menonton pertandingan PON," ucap Nana.
Apalagi, sambung dia, semenjak terdapat kuota tiket menonton pertandingan PON 2024 yang diberikan secara gratis. Kebijakan tersebut pun dinilai sangat membantu mendongkrak penjualan aksesori PON, terutama kaos.
"Sehari bisa 50 kaos terjual, apalagi kalau saya jajakan kaos ini di beberapa lokasi pertandingan. Jadi saya juga lakukan jemput bola," ungkap dia.
PON Aceh-Sumut 2024 diselenggarakan pada 8-20 September, namun sejumlah pertandingan sudah digelar sejak akhir Agustus. Sebanyak 65 cabang olahraga akan dipertandingkan dalam perhelatan di dua wilayah tersebut, yang diisi mulai dari cabang olahraga tradisional hingga modern.
Pembukaan PON XXI 2024 telah berlangsung pada Senin (9/9) di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh. Sementara itu, acara penutupan akan dilaksanakan pada Jumat (20/9) di Stadion Utama Sport Center Sumut.
Adapun PON Aceh-Sumut 2024 menjadi edisi terbesar dalam sejarah karena melibatkan hampir 13.000 atlet dan 6.000 lebih ofisial. Selain itu, PON kali ini juga menjadi yang pertama dilaksanakan di dua provinsi sebagai tuan rumah.
Baca juga: AP II lakukan langkah antisipatif fase pemulangan kontingen PON
Baca juga: Penjualan UMKM di Sumut tembus Rp300 juta selama PON
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024