“Aku coba mengambil langkah, tapi malah keselip. Jadinya, kepleset sedikit-sedikit,” ungkap Anjali usai pertandingan di lapangan tenis Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Jumat.
Petenis kelahiran 2008 itu menilai, bagian lapangan yang ia gunakan untuk bertanding terasa licin, sehingga ia kehilangan keseimbangan dan hampir terjatuh beberapa kali.
Ia menduga, penyebab dirinya hampir terjatuh karena sol sepatunya yang sudah tidak cocok digunakan pada permukaan lapangan tenis di Stadion Harapan Bangsa, terlebih dalam kondisi yang licin.
“Seharusnya aku ganti sepatu, tapi sepatuku cuma satu, jadi tidak apa-apa lah. Harus dijalani saja,” ucapnya.
Adapun dalam pertandingan babak semifinal, Anjali yang mewakili Jawa Barat pada partai tunggal kedua, berhadapan dengan petenis kontingen Jawa Timur Janice Tjen. Pada set awal, Janice menang mudah atas Anjali dengan skor 6-0.
Namun, pada set kedua, Anjali berusaha membalikkan skor dengan susah payah. Sayangnya, usahanya tidak berhasil. Ia harus mengakui kekalahan melawan Janice dengan skor 3-6.
Meski kalah, Anjali mengaku senang bisa bertanding dengan Janice yang merupakan petenis favoritnya.
“Aku sedih tidak lolos ke final, tapi juga senang karena bisa ketemu senior. Aku dari kecil nge-fans sama Janice, jadi senang akhirnya bisa berhadapan sebagai lawan, bukan sekadar latihan,” ucapnya.
Sementara itu, Janice yang menang atas Anjali, berhasil menyempurnakan skor akhir nomor beregu putri Jawa Timur menjadi 2-0 dan dipastikan melaju ke babak final beregu.
Baca juga: Tenis - Aldila Sutjiadi harap permainannya jadi motivasi para junior
Baca juga: Jawa Timur melaju mulus ke semifinal tenis beregu putra-putri
Pewarta: Nadia Putri Rahmani
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2024