Athallah berhasil mempertahankan posisi puncak dengan mampu mencatatkan skor 247,9 poin sehingga berhak dinobatkan sebagai sang juara usai menumbangkan lawan-lawannya yang berkompetisi di Lapangan Tembak Rindam, Mata Ie, Aceh Besar, Jumat.
“Insya Allah bulan Oktober ini saya berumur 17 tahun dan ini menjadi hadiah terindah,” kata Athallah yang turun didampingi sang ibu usai meraih medali emas tersebut.
Athallah mengaku tak menyangka bisa menyabet medali emas pada laga perdana ia turun memperkuat Riau pada PON XXI Aceh-Sumut 2024 untuk cabang olahraga menembak.
“Saya tidak menyangka bisa meraih emas. Prestasi in merupakan buah dari usaha dan latihan serta doa yang terus ibu dan ayah berikan untuk hasil yang terbaik,” kata pria yang masih berumur 16 tahun tersebut.
Ia mengatakan latihan yang telah dilakukan selama setahun dan dukungan penuh dari orang tua yakni ibunya Patrisiatau dan ayahnya Donny Aprizal terbayar dengan torehan medali emas tersebut.
Athallah Ahza juga tak bisa membendung air mata bahagianya termasuk saat sang ibu memeluknya dan membisikkan kata-kata yang membuatnya terisak dalam pelukan sang ibu.
Posisi kedua ditempati Anang Febrian atlet dari Kalimantan Tengah dengan skor 247,7 poin dan berhak mendapatkan medali perak.
Kemudian disusul Ali Nurrahman dari Jawa Barat yang berhasil mengamankan skor hingga akhir pertandingan 225,5 poin dan berhak mendapat perunggu.
Cabang olahraga menembak memperebutkan 40 medali emas dengan jumlah atlet yang akan ikut berkompetisi pada pertandingan tersebut sebanyak 316 atlet yang berasal dari 33 provinsi.
Baca juga: Menembak - Athari sempat bingung usai diumumkan jadi juara
Baca juga: Derli/Sulthanul sebut latihan setahun terbayar dengan medali emas
Pewarta: M Ifdhal
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024