Medan (ANTARA) - Mengukir sejarah. Itulah yang dilakukan cabang olahraga barongsai dalam pesta olahraga PON XXI Aceh-Sumut 2024.

Sebagai pendatang baru, barongsai tidak hanya tampil sebagai hiburan, melainkan simbol transformasi, dari tradisi menuju ranah olahraga prestasi.

Barongsai yang sebelumnya dikenal sebagai bagian dari kultur Tionghoa kini mulai menjejaki peran barunya sebagai olahraga prestasi tingkat nasional.

Hal itu bermula saat tarian naga itu melakoni debut sebagai cabang eksibisi di PON XIX/2016 Jawa Barat, kemudian barongsai resmi dipertandingkan sebagai cabang olahraga PON XXI yang dibagi dalam beberapa nomor, di antaranya pekingsai kecepatan, ketangkasan, penkingsai taulo bebas, dan halang rintang.

Cabang olahraga barongsai edisi pertama ini ternyata menjadi panggung pertunjukan bagi kontingen tuan rumah, Aceh dan Sumatra Utara. Kontingen Sumut menduduki posisi pertama dengan meraih empat medali emas dan dua medali perunggu.

Empat emas untuk Sumut datang dari nomor naga kecepatan, naga halang rintang, barongsai tradisional, dan pakingsai taolu bebas. Adapun dua perunggu dari nomor barongsai ketangkasan dan pakingsai kecepatan.

Selisih tipis dari Sumut, Kontingen Aceh di posisi kedua membawa dua medali emas dari barongsai ketangkasan dan pakingsai kecepatan, dua perak dari nomor barongsai kecepatan dan pakingsai taolu bebas, serta medali perunggu dari nomor barongsai halang rintang, naga halang rintang, dan barongsai taulo bebas

Tim Jawa Timur berada di posisi ketiga dengan dua medali emas, serta masing-masing satu medali perak dan perunggu.

Baca juga: Hasil akhir barongsai PON XXI: Sumut merajai pertandingan
Baca juga: Masuknya "naga" dalam pertarungan PON


Halaman berikut: Komposisi musik dan gerakan narongsai

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2024