Aceh Besar (ANTARA) - Kontingen tuan rumah Aceh kembali menambah satu medali perak dari cabang olahraga dayung Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI pada partai final traditional boat race atau perahu naga yang berlangsung di Bendungan Keuliling, Aceh Besar.

"Ya tuan rumah Aceh menyabet medali perak," kata Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar (PB) Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Brata Tryana Hardjosubroto di Kabupaten Aceh Besar, Sabtu.

Sumbangan satu medali tersebut diraih kontingen Aceh pada nomor 12 crew putri 1.000 meter. Atlet tuan rumah yang diisi oleh Benjamina Veronika Musi, Ester Fransina Daimoye, Evelin Lidia Monim, Intan Muharomah, Ririn Angraini dan lainnya berhasil finis dengan catatan waktu 4 menit 19,986 detik.

Tim beregu dayung perahu naga tuan rumah kalah cepat dari tim DKI Jakarta yang finis dengan catatan waktu 4 menit 18,736 detik. Sementara di posisi ketiga atau peraih medali perunggu, kontingen Kalimantan Selatan keluar sebagai pemenang.

Dalam laporan hasil pertandingan yang dikeluarkan oleh panitia penyelenggara, kontingen Jawa Barat dan Kalimantan Tengah didiskualifikasi. Namun dalam laporan tersebut tidak dijelaskan penyebab diskualifikasi keduanya.

Pada hari pertama final traditional boat race tuan rumah Aceh sukses menyegel dua medali sekaligus. Medali pertama disumbangkan beregu putra yang turun di nomor 12 crew putra 1.000 meter.

Abdur Rahim, Bertus Dike, Wira Adinata, Mohd Reza Al Fatah, Aulia Urrahman, Jamaludin Rahmat dan kawan-kawan berhasil finis dengan catatan waktu 3 menit 43,895 detik.

Tim putra Aceh kalah tipis dari tim Sulawesi Tenggara yang berada di posisi kedua usai finis 3 menit 43,025 detik. Sementara tim perahu naga Jawa Barat berhasil menjadi yang tercepat sekaligus memastikan medali emas dari nomor itu.

Baca juga: Aceh berhasil amankan medali perunggu pada final perahu naga PON XXI
Baca juga: Jawa Barat kian kokoh di puncak klasemen sementara dayung PON

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2024