Dalam pertandingan yang digelar di GOR Disporasu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu, Nicholas tampil meyakinkan dengan perolehan nilai 9.636.
"Saya sangat bersyukur dan bangga sekali. Hari ini cukup puas mainnya. Lebih bisa tenang dan rileks," kata Nicholas usai prosesi pengalungan medali.
Ini merupakan medali kedua yang dia sumbangkan untuk tuan rumah setelah sebelumnya juga meraih emas di nomor taijiquan putra.
Atlet 28 tahun tersebut mengaku tampil tanpa beban. Dia memastikan setiap gerakan dan jurus menggunakan pedang yang dia keluarkan berjalan sempurna tanpa ada potongan nilai oleh dewan juri.
Kepercayaan diri dan ketenangan selama pertandingan menjadi kunci sukses yang membawanya ke posisi teratas.
"Saya optimis sekali saya bisa mendapatkan hasil yang terbaik," kata atlet yang pada PON XX Papua meraih medali perak tersebut.
Nicholas tampil tenang dan mengalir mengikuti lantunan musik. Kelembutan gerakannya dipadukan dengan kelincahan dan kecepatan saat memainkan pedang.
Jurus-jurus pedang seperti memotong, menusuk, dan menebas dikeluarkannya dengan mantap dan penuh energi.
Medali perak diraih atlet Yogyakarta Juan Hendy Irmanto dengan nilai 9.626. Sedangkan atlet Jawa Timur Rainer Reinaldy Ferdiansyah harus puas dengan medali perunggu setelah membukukan nilai 9.613.
Dua medali emas lainnya untuk Sumatera Utara di cabang olahraga wushu didulang oleh Harris Horatius di nomor nanquan putra serta taolu kombinasi nandao dan nangun putra.
Cabang olahraga wushu PON XXI Aceh-Sumut digelar pada 12 hingga 15 September. Sebanyak 29 medali emas, 29 medali perak, dan 40 perunggu diperebutkan dari 29 nomor yang dipertandingkan.
Baca juga: Wushu - Atlet termuda DKI Jakarta sumbang emas dari taolu kombinasi
Baca juga: Wushu - Harris Horatius tampil dominan sumbang emas ketiga tuan rumah
Baca juga: Jateng tuntaskan dahaga emas wushu taolu di PON
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024