Allif mengalahkan Anadeleyda Kawengian dari Sulawesi Selatan dengan 4-2 dalam babak final di Lapangan Soft Tenis Mapolda Aceh, Banda Aceh, Sabtu.
“Alhamdulillah, sujud syukur bisa mendapatkan medali emas karena target dari KONI Jawa Tengah adalah mendapatkan emas," kata Allif.
Pada menit-menit awal pertandingan, Allif sempat tertinggal 0-2. Allif mengaku saat itu kurang fokus dan teliti sehingga Anadeleyda mencetak skor dengan mudah.
“Soft tenis itu poinnya pendek. Kalau kita lengah sedikit, pasti poin kita ketinggalan,” jelas Allif.
Menolak untuk kalah, Allif berusaha kembali fokus dan tenang sampai akhirnjya bisa cepat mengejar poin yang akhirnya membalikkan keadaan pada posisi 4-2.
Baca juga: Soft Tenis - Pasangan ganda rebutkan kesempatan lolos babak semifinal
Allif mempersembahkan medali emasnya itu kepada keluarga yang telah mendukungnya dalam sejak kecil.
“Medali ini tentu saya persembahkan untuk almarhumah ibu dan tim soft tenis Jawa Tengah,” kata Allif, yang masih akan bertanding dalam nomor ganda putri.
Dia berencana mempersiapkan dirinya menghadapi SEA Games 2025 di Thailand.
“Kalau cabang olahraga soft tenis dimainkan (dalam SEA Games 2025), saya siap membela Indonesia,” kata Allif.
Allif adalah peraih medali perak soft tennis pada SEA Games Kamboja 2023 dan pernah berkompetisi dalam Asian Games 2022 Hangzhou.
Baca juga: Sulut akan hadapi Jateng pada final soft tenis tunggal putri PON
Perolehan medali tunggal putri soft tenis PON XXI 2024:
1. Medali emas: Allif Nafiiah (Jawa Tengah)
2. Medali Perak: Anadeleyda Kawengian (Sulawesi Utara)
3. Medali Perunggu: Heravita Taher (Jawa Timur) dan Hanifah Rahma (DI Yogyakarta)
Pewarta: Nadia Putri Rahmani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2024