Medan (ANTARA) - Final sepak bola putri Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 antara DKI Jakarta melawan Jawa Barat (Jabar) di Stadion Mini Pancing, Deli Serdang, Sabtu (14/9) kemarin kuat dengan aroma timnas putri Indonesia yang beberapa kali mendapatkan panggilan dari pelatih Satoru Mochizuki.

Dalam laga yang yang dimenangkan Jabar dengan skor 3-0 itu, kedua tim sama-sama memiliki pemain-pemain Garuda Pertiwi.

Dari Jabar sebagai pemenang ada Helsya Maeisyaroh, Reva Octaviani, Gea Yumanda, Agnes Sintauli, dan Rosdila Siti Nurrohmah.

Dua dari lima nama itu, menjadi pencetak gol kemenangan, dengan Rosdila mencetak dua gol dan Helsya yang mencetak satu gol.

Sementara itu dari Jakarta ada kapten timnas putri Shafira Ika Putri, lalu ada Atin Rizky, Viny Silfianus, Sheva Imut, dan Carla Bio Pattinasarani.

"Itu yang saya bilang, kalau bisa pemain timnas juga merata di seluruh provinsi. Jangan juga PON ini dijadikan menimbul kekuatan pemain tim nasional," kata Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir setelah menyaksikan final sepak bola putri, Sabtu (14/9).

"Pemeratan harus terjadi. Itu yang kita juga diputuskan di PSSI bagaimana semua pemain timnas di masing-masing klub juga harus bermain, jadi mau rata gitu ya. Supaya ini benar-benar berkembang," tambah dia. 

Helsya, sebagai pemain Jabar, mengatakan dirinya sangat menikmati pertandingan final melawan beberapa rekan-rekannya di Garuda Pertiwi ini.

"Pasti seru, seru. Karena dari kemarin kan ibaratnya kayak kita tuh gak ketemu sama lawan yang 'sepadan', nah ini tuh ibaratnya imbang lah, saya benar-benar bangga juga sih bisa ketemu DKI di final," kata pemain FC Ryukyu Jepang itu.

Meski bertemu lawan yang banyak dihuni teman-temannya di timnas, Helsya mengatakan ketegangan saat bertanding tetaplah ada.

"Wah pasti tegang, mau bagaimanapun apapun itu juga pasti tegang. Tapi ya alhamdulillah saya dan teman-teman bisa mengatasi," tambahnya.

Sedangkan bagi Sheva, ia juga mengatakan hal yang sama seperti Helsya. Di lapangan, ia sempat bersitegang dengan Agnes Sintauli sebelum kemudian saling bercanda satu sama lain setelah pertandingan selesai.

"Tadi kan juga sempat bertengkar tu sama Kak Agnes. Tapi habis itu balik lagi, baikan. Karena kita tahu cuman di dalam doang kita musuh, tapi di luar kita bercanda lagi," kata Sheva.

Baca juga: Pelatih timnas putri temukan dua pemain potensial di PON 2024

Baca juga: Profil Thom Haye, sang profesor lini tengah Timnas Indonesia

Baca juga: Erick Thohir: PSSI akan usut tuntas laga PON berujung pemukulan wasit

Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024