Di bawahnya, Alma Ariella Tsany dari Jawa Timur dan Sukma Lintang Cahyani dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan skor sama, yakni 42+.
Namun, Alma mencatatkan waktu lebih cepat, yakni 4,32 menit sehingga berhak meraih medali perak, sedangkan Sukma harus puas mendapatkan medali perunggu dengan catatan waktu 4,48 menit.
Widya mengaku tak menyangka bisa meraih medali emas, sekaligus bersyukur bisa mempertahankan medali emas di nomor sama yang diperolehnya pada PON XX Papua.
"Alhamdulillah, akhirnya bisa pecah telur juga, bisa mendapat medali emas panjat tebing untuk Jabar," katanya.
"Dan saya sangat terharu masih bisa mempertahankan pencapaian medali emas ini di PON sebelumnya (PON Papua, red.)," kata atlet kelahiran Bogor, 5 Januari 1999 itu.
Diakuinya, persaingannya di nomor lead perorangan sangat ketat, terutama dengan Alma sebagai atlet baru yang meraih posisi kedua.
Baca juga: Panjat tebing - dua medali emas diperebutkan pada Senin
Bahkan, istri Bim Sigrid yang juga atlet panjat itu mengaku sempat senam jantung kala melihat pencapaian Alma yang nyaris menyamainya di "wall".
"Sempat 'deg-degan' karena kan saya lihat dan memperhatikan Alma manjat. Jadi, pas detik- detik penilaiannya hampir sama dengan saya, saya agak kaget. Dan ternyata saya lebih tinggi," ujarnya, bersyukur.
Sebelum meraih emas dari nomor lead perorangan putri, Widia meraih medali perunggu di nomor combined (boulder and lead) mix berpasangan dengan sang suami.
Cabang olahraga panjat tebing pada PON XXI Aceh-Sumut mempertandingkan 16 nomor dan 10 di antaranya sudah final, yakni combined (boulder and lead) perorangan putra dan putri, speed relay putra dan putri, combined (B&L) mix, dan speed world record (WR) perorangan putra dan putri, boulder perorangan putri, serta lead perorangan putra dan putri.
Pertandingan cabang olahraga panjat tebing diikuti 26 provinsi yang mengirimkan total 188 atlet, terdiri dari 103 atlet putra dan 85 atlet putri.
Baca juga: Panjat tebing - Alma bersaing ketat di final lead perorangan putri
Baca juga: Jatim masih kokoh di puncak klasemen sementara panjat tebing
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024