Banda Aceh (ANTARA) - Dia Tri dan Nugie Triwara mendulang emas pertama bagi Kalimantan Timur (Kaltim) pada cabang olahraga layar di nomor internasional 470 campuran dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera Utara 2024 di Pantai Kampung Jawa, Banda Aceh, Senin.

Perlombaan hari ketiga, Senin, yang dibatalkan membuat statistik perlombaan pada Minggu (15/9) digunakan untuk pemetaan pengalungan medali, sehingga Dia Tri dan Nugie Triwara itu berhasil mengunci emas bagi Kaltim.

Adapun Dia/Nugie berhasil lima kali finis di urutan pertama pada enam kali balapan sejak Sabtu (14/9) sampai dengan Minggu (15/9), sehingga mencetak nilai bersih lima poin. Adapun di urutan kedua, Farah/Riko dari Kalimantan Utara yang berhasil menempati urutan pertama pada balapan keempat, menyumbang nilai 11 poin bersih.

Lebih lanjut, masih pada statistik yang sama, Sulawesi Selatan dengan atletnya Shindy/Murhadi menempati urutan ketiga dengan nilai 13 poin bersih, sehingga membuat mereka mengunci perolehan perunggu.

Kemudian di urutan keempat ada Jakarta dengan atletnya Bobby/Dewi yang berhasil mengumpulkan nilai 19 poin bersih. Selanjutnya atlet Banten Bayu/Helen di urutan kelima dengan nilai 21 poin bersih.

Sementara itu, Aceh dengan atletnya Luizia/Ifani menempati urutan terakhir dengan nilai 31 poin bersih.

Baca juga: Kepulauan Riau dulang emas pertama layar di kelas optimist putri

Diketahui, para atlet layar kelas putri dan internasional 470 campuran yang sedang melangsungkan pertandingan hari ketiga terpaksa harus kembali ke Pantai Gampong Jawa, Banda Aceh lantaran cuaca laut yang tidak mendukung, Senin.

Pantauan di lokasi, panitia perlombaan memanggil para atlet yang sudah bertolak ke titik mulai perlombaan masing-masing untuk kembali ke pantai pada sekira pukul 12.25 WIB.

Para atlet pun ramai-ramai bergegas mengarahkan layarnya menuju pantai hingga pukul 12.45 WIB.

Petugas teknis cabang olahraga layar Humphrey Sinyal menyebut bahwa radar panitia yang dipasang di atas sebuah kapal karang di area pantai menunjukkan adanya potensi hujan dan angin yang semakin kencang di area perlombaan.

"Itu radar kami itu di atas kapal menyatakan bahwa itu hujan dan angin juga semakin kencang. Jadi takut ada risiko berlayar bagi para atlet," kata Humphrey menunjuk ke arah laut, titik dimulainya perlombaan sejumlah kelas layar pada Senin.

Baca juga: Sulsel kantongi emas layar di nomor ILCA 4 putri
Baca juga: Kirana kunci emas pertama layar bagi Aceh di nomor ILCA 6 putri


Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024