Kabupaten Deli Serdang (ANTARA) -
Pelari dari tim atletik DKI Jakarta Novia Nur Nirwani mengatakan harus melalui ujian berat, yakni melawan mental sendiri untuk mendapat emas perdana pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera Utara 2024.
 
Ia membeberkan, banyak faktor yang sempat menghambat perjuangannya untuk merebut emas nomor 800 meter, salah satunya adalah ujian keteguhan diri untuk menekan batas kemampuan.
 
"Lawan terberat dari awal ya sebenarnya adalah diri sendiri. Jadi yang harus dilawan adalah mental sendiri," kata Novia usai meraih medali emas di Stadion Madya Atletik Sumut Sport Center, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin.
 
Selain mentalitas bertanding, faktor cuaca seperti panas dan angin turut menguji keyakinannya untuk mengeluarkan kemampuan terbaik saat berlari.
 
"Tadi selama lari memang faktor angin yang lumayan kencang cukup menghambat," ujar perempuan berumur 25 tahun itu.
 
Novia sangat bersyukur, emas pertama dalam PON ini merupakan sesuatu yang dinanti, sejak pertama kali mengikuti ajang tersebut di PON XX Papua.
 
"Terakhir di Papua dapat perunggu di 1.500 meter, sedangkan 800 meter tidak dapat medali," kata dia.
 
Dua pelari dari tim atletik DKI Jakarta, Novia Nur Nirwani dan Aprilia Kartina, berhasil merebut emas serta perak nomor 800 meter putri dalam PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024.
 
Pada pertandingan tersebut, Novia mencatatkan waktu 2 menit 10,83 detik. Sedangkan rekan setimnya, Aprilia membukukan waktu 2 menit 13,19 detik, sehingga berhak atas medali perak.

Baca juga: Raih dua emas atletik, Wahyudi: Ibu yang motivasi meski sedang sakit
 
Kemenangan Novia menuntaskan 'balas dendam' pertarungan dengan rekan setimnya pada nomor 1.500 meter sebelumnya, Sabtu (14/9).
 
Saat itu, dia justru berada di peringkat kedua dan kalah dari Aprilia.
 
Meski memenangi emas, Novia belum berhasil memecahkan rekor PON dan rekor nasional yang dipegang satu orang, yakni Esther Sumah dari Jawa Timur (Jatim).
 
Pada PON Jawa Timur 2000, atlet Jatim itu mencatatkan 2 menit 7,02 detik, sedangkan rekor nasional tercipta 16 Juni 2023, dengan waktu 2 menit 6,11 detik.
 
Final nomor 800 meter putri diikuti delapan peserta dari enam provinsi, yakni DKI Jakarta (dua atlet), Nusa Tenggara Timur, DI Yogyakarta, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, dan Bali.

Baca juga: Bali tambah emas dan perunggu dari lompat jangkit putri
Baca juga: Odekta koleksi emas lari 5.000 meter dan 10.000 meter

Pewarta: Donny Aditra
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024