Nay Pyi Taw (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan bahwa persiapan yang dilakukan negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk menyongsong Komunitas ASEAN 2015 telah mencapai 70 persen.

"Kemajuan yang dicapai relatif baik, Semua sudah diatas 70 persen. Tapi tentu kita harus bekerja lebih keras lagi melengkapi dalam waktu 1,5 tahun mendatang sehingga ketika diberlakukan masyarakat ASEAN sudah betul-betul siap," kata Presiden Yudhoyono dalam keterangan persnya di Nay Pyi Taw, Senin, menjelang bertolak ke tanah air.

Presiden menyampaikan bahwa para pemimpin ASEAN melakukan pembahasan mendalam terkait kesiapan negara-negara anggota ASEAN menyambut Komunitas ASEAN di akhir 2015 terutama setelah mendengarkan laporan persiapan yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal ASEAN.

"Sekjen ASEAN menyampaikan kemajuan dalam tiga pilar (Politik dan Keamanan, Sosial Budaya dan Ekonomi)," katanya.

Terkait dengan kemajuan persiapan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki peran penting di kawasan, Presiden mengatakan bahwa Indonesia terus bekerja keras, terutama disisa masa bakti pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu II, untuk menyelesaikan persiapan yang diperlukan,

"Kita terus bekerja pada sisa masa bakti pemerintahan yang saya pimpin, sisia enam bulan mudah-mudahan semua bisa kita selesaikan," katanya.

Presiden Yudhoyono melakukan kunjungan tiga hari dua malam di Nay Pyi Taw, Myanmar, untuk menghadiri Pertemuan Puncak ke-24 ASEAN. Sekalipun dibayang-bayangi oleh ketegangan di Laut China Selatan, namun para pemimpin ASEAN mampu merumuskan komitmen untuk terus mendorong pencapaian Komunitas ASEAN pada 2015.

Sejumlah pemimpina ASEAN, termasuk Ketua ASEAN saat ini Presiden Myanmar Thein Sein menekankan keperluan bagi negara-negara Asia Tenggara untuk memiliki satu sikap dan visi.

ASEAN terbentuk pada tahun 1967 beranggota Brunei, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Beberapa waktu lalu ASEAN telah berhasil menyepakati Piagam ASEAN yang mengubah kelompok tersebut menjadi sebuah organisasi berdasar hukum yang mengikat dan berbasis pada masyarakat.

Pertemuan Puncak kali ini dihadiri oleh Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, PM Kamboja, Presiden Yudhoyono, PM Laos Thongsing Thamavong, PM Malaysia Najib Tun Razak, PM Singapura Lee Hsien Loong, PM Vietnam Nguyen Tan Dung, Presiden Filipina Benigno Aquino III dan utusan khusus Thailand yaitu Wakil Perdana Menteri Thailand Phongthepth Epkanjana.

Pewarta: GNC Aryani
Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2014