Palu (ANTARA News) - Kerusuhan kembali pecah di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat sore, mengakibatkan empat kendaraan operasional polisi dan sebuah pos Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya (DLLAJ di Desa Taripa, ibukota kecamatan Pamona Timur, terbakar diamuk massa. Sementara itu, Polsek Pamona Timur di desa tersebut mengalami kerusakan. Sumber ANTARA News di Poso melaporkan, kerusuhan itu mulai pecah ketika sebuah helikopter polisi yang ditumpangi Kapolda Sulteng Kombes Pol Drs Badrodin Haiti mendarat di lapangan sepakbola desa Taripa sekitar pukul 15:00 Wita. Mengetahui Kapolda Haiti datang, ratusan massa yang sebelumnya memprotes pelaksanaan eksekusi mati terhadap Fabianus Tibo, Dominggus da Silva, dan Marinus Riwu --ketiganya terpidana kasus kerusuhan Poso-- secara tiba-tiba bergerak melakukan penghadangan. Akan tetapi, helikopter yang membawa Kapolda segera meninggalkan Taripa menuju Pendolo, ibukota kecamatan Pamona Selatan, tetangga Taripa yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Massa yang terlihat kecewa dengan sikap Kapolda ini menjadi histeris dan kemudian mengejar helikopter ditumpangi Kapolda yang mulai bergerak (take off) meninggalkan Taripa. Beberapa pejabat Polda Sulteng dan Polres Poso yang mengikuti perjalanan dinas Kapolda dengan menggunakan sejumlah mobil dinas menyusuri ruas jalan Trans-Sulawesi tak luput dari kejaran massa. "Tak diketahui apakah helikopter yang membawa Kapolda dan dua buah mobil dinas yang ditumpangi pejabat kepolisian lainnya mengalami kerusakan, namun ketika itu sempat dihujani batu oleh massa," tutur saksi mata itu. Tidak puas dengan tindakan tersebut, massa kembali melampiaskan emosinya dengan membakar empat buah kendaraan operasional polisi, terdiri atas sebuah truk, sebuah minibus Kijang, serta dua unit sepeda motor. Mereka juga sempat membakar sebuah pos DLLAJ di desa Taripa. Dalam insiden ini tak dilaporkan adanya korban jiwa atau cedera. Sumber lain mengatakan, kunjungan kerja mendadak Kapolda Badrodin Haiti beserta sejumlah pejabat kepolisian itu di desa Taripa bertujuan mengkoordinasikan operasi pencarian terhadap dua warga Sulsel, yang hilang di desa ini sehari setelah pelaksanaan eksekusi mati Tibo dkk. Korban yang dihilang tersebut yakni Arham Badaruddin (32) dan Wandi (17), keduanya pedagang ikan yang berangkat dari kota Ampana (ibukota Kabupaten Tojo-Unauna di Sulteng) menuju Masamba, ibukota Kabupaten Mamuju Utara di Sulsel. Sementara itu, Kapolda Badrodin Haiti beserta rombongan hingga Jumat malam dilaporkan dalam keadaan selamat dan bertahan di Pendolo (sekitar 100km Selatan kota Poso). Kapolres Poso AKBP Drs Rudy Sufahraidi beserta ratusan anggotanya sudah berada di Pendolo melakukan pengamanan terhadap atasannya. Belum ada konfirmasi dengan otoritas keamanan di tingkat Provinsi Sulteng terkait insiden kerusuhan di Taripa, namun seorang perwira TNI di Kodim Poso mengatakan ratusan pasukan infanteri dari Batalyon 714/Sintuwu Maroso Poso sejak sore hari sudah diterjunkan ke lokasi kerusuhan guna memback-up aparat kepolisian dalam melakukan pengamanan.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006