Washington (ANTARA News) - Panglima pasukan Amerika Serikat di Afrika Jenderal David Rodriguez telah terbang ke Nigeria untuk membahas bagaimana Washington dapat membantu pemerintah di Abuja melacak lebih dari 200 siswi sekolah yang diculik para militan.

Jenderal Rodriguez, panglima Komando Afrika, tiba di Nigeria pada Senin sementara AS membenarkan pihaknya menerbangkan pesawat pengintai berawak di atas wilayah udara Nigeria dan membagi gambar satelit komersial untuk membantu perburuan anak-anak perempuan yang diculik, lapor AFP.

Pembicaraan dititikberatkan sebagian pada pembuatan perjanjian yang memungkinkan AS membagi informasi intelijen dengan Nigeria dari pesawat-pesawat mata-mata dan sumber-sumber lain, kata para pejabat Selasa.

"Pada titik ini kami tidak membagi data intelijen mentah", kata juru bicara Pentagon, Kolonel Steven Warren kepada wartawan. "Kami membahas protokol pembagian data intelijen."

Pemerintah AS menyatakan pihaknya perlu memiliki perjanjian berbagi data intelijen dengan negara-negara lain, karena takut informasi sensitif bisa jatuh ke tangan pihak lawan.

Semula lawatan jenderal itu dijadwalkan sebelum krisis dan Rodriguez juga membahas hubungan jangka lama militer AS dengan pasukan Nigeria, kata para pejabat.

Seorang pejabat pertahanan mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa Rodriguez "membahas bantuan AS untuk pencarian dan kerja sama lainnya."

Jenderal itu mengadakan pembicaraan dengan para pejabat sipil dan militer Nigeria, termasuk Kepala Staf Pertahanan Marsekal Alex Badeh, menurut kementerian Pertahanan Nigeria.

Badeh menyampaikan "penghargaan" kepada jenderal itu Selasa sementara Washington telah menanggapi positif atas seruan bantuan dalam pencarian anak-anak sekolah yang diculik, kata kementerian itu dalam pernyataan.

Militer Nigeria telah "memperoleh keuntungan besar dari hubungan dwipihak itu" dengan AS, menerima pelatihan berharga dan piranti keras, katanya.

Sebelum terjadi penculikan, Nigeria memperlihatkan sedikit minat dalam kerja sama berskala besar dengan militer AS. Dan Washington telah menyampaikan keprihatinan atas apa yang dilihatnya taktik yang dilakukan tentara Nigeria dalam pertempuran melawan militan Boko Haram di bagian utara Nigeria.

Para anggota Boko Haram menculik 276 anak perempuan dari kota Chibok, negara bagian Borno, di timurlaut Nigeria, pada 14 April, dan sebanyak 223 anak masih hilang.

Para militan pada Senin menyiarkan video baru yang memperlihatkan sejumlah anak perempuan yang mereka culik.

Para pakar intelijen AS "mempelajari tiap detil dari video itu," kata seorang wanita juru bicara Departemen Luar Negeri AS Senin.


Penerjemah: Mohamad Anthoni

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2014