Montevideo (ANTARA News) - Duo pemain berbakat Luis Suarez dan Edinson Cavani akan memastikan bahwa juara Piala Amerika 2011 Uruguay menjadi salah satu dari kekuatan paling berbahaya pada putaran final Piala Dunia nanti.

Juara dunia dua kali ini pasti akan menyulitkan lawan-lawannya di Grup D yakni Italia, Inggris dan Kosta Rika, namun tim Amerika Selatan ini dicemaskan oleh bolongnya sektor pertahanan.

Semifinalis Piala Dunia 2010 ini kebobolan 25 gol pada 16 laga kualifikasi di mana kapten Diego Lugano (33) dan mitranya di bek tengah Diego Godin kerap mengekspos kelemahan Uruguay ini.

Kinerja Lugano yang memperkuat West Bromwich Albion menjadi keprihatinan utama pelatih Oscar Tabarez.

Uruguay lolos ke Brasil melalui playoff melawan wakil Asia, Yordania, setelah hanya bisa finis pada urutan lima zona Amerika Selatan.

Tanpa Luis Suarez mungkin Uruguay sudah tersingkir.  Striker Liverpool ini begitu berperan bagi negaranya diantaranya lewat dua gol pentingnya saat menang 2-1 dari Peru September lalu. Suarez bahkan menjadi pencetak gol terbanyak dengan 11 gol.

Tabarez yakin Suarez telah tumbuh sebagai pemain lebih mapan setelah berbagai kontroversi yang menyelimutinya.

Sejak Piala Dunia lalu dia dilarang bermain di Inggris dalam waktu lalu atas prilaku rasisnya kepada pemain Manchester United Patrice Evra sebelum menggigit bek Chelsea Branislav Ivanovic sehingga diskors 10 pertandingan tahun lalu.

"Dia muncul lewat Timnas U-20 dan kami memasukkannya ke tim senior pada 2008," kata Tabarez suatu ketika.

"Sejak itu dia banyak terlibat, baik dalam arti pertandingan maupun prilaku kompetitif. Mungkin karena masalah yang dia buat di Inggris. Dia telah melewati masa-masa yang sulit."

Cavani juga yakin rekannya itu tengah berada di kerangka pikiran yang sempurna untuk Piala Dunia.

"Ketika saya berbicara dengan dia sekarang, saya seperti berbicara dengan orang yang lain," kata striker Paris Saint-Germain itu Februari lalu. "Anda bisa mendengarkan suaranya bahwa dia tengah berbahagia."

Selain Cavani dan Suarez, Tabarez masih memiliki opsi serangan, seperti playmaker Nicolas Lodeiro.

Gelandang  berusia 25 tahun yang memperkuat Botafogo itu punya kenangan buruk pada Piala Dunia 2010 ketika diusir pada partai pembukaan Prancis melawan Uruguay, namun sejak itu dia berubah menjai anggota skuad Tabarez yang penting.

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2014