"Alhamdulillah sudah 25 medali emas," kata pelatih dayung putra Jabar Andri Agus di Banda Aceh, Rabu.
Andri menyebutkan emas ke-25 tersebut diperoleh dari traditional boat race (TBR) atau perahu naga nomor tanding 22 crew mixed 500 meter. Pada pertandingan yang berlangsung di Bendungan Keuliling itu, tim Bumi Pasundan finis terdepan dengan membukukan waktu 2 menit 03,364 detik.
Jabar mengalahkan Kalimantan Tengah serta Papua Barat yang berada di posisi kedua dan ketiga, sehingga masing-masing berhak membawa pulang medali perak dan perunggu. Sementara pada balapan ke-43 itu, tuan rumah Aceh hanya mampu meraih posisi kelima.
Berdasarkan hasil foto finis, kontingen tuan rumah membukukan waktu 2 menit 06,767 detik. Di depan Aceh, ditempati kontingen DKI Jakarta yang mencatat waktu 2 menit 05,759 detik. Sementara tim dayung Sulawesi Tenggara berada di urutan terakhir dengan catatan waktu 2 menit 07,673 detik.
Baca juga: PODSI siapkan pedayung terbaik untuk Olimpiade 2028
Sementara itu, peluang Bumi Pasundan menambah koleksi emas sekaligus emas terakhir yang akan diperebutkan di cabang olahraga dayung adalah dari nomor 22 crew 200 meter.
Kontingen Jabar akan bersaing dengan Kalimantan Selatan, Papua Barat, Kalimantan Timur, Jambi, dan tuan rumah Aceh di partai pamungkas sekaligus penutup cabang olahraga dayung itu.
Pada perlombaan yang dijadwalkan digelar pukul 17.30 WIB itu, Aceh berada di jalur pertama, Papua Barat jalur dua, Kalimantan Selatan jalur tiga, Jawa Barat jalur empat, Kalimantan Timur jalur lima, dan Provinsi Jambi di lintasan enam.
Baca juga: Jakarta duetkan medali emas dayung rowing pantai PON XXI
Baca juga: Pedayung Rusdy-Arni raih emas pertama untuk Maluku di PON XXI
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024