Subang (ANTARA News) - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengungkapkan, pengamanan pelaksanaan Pemilu Presiden pada 9 Juli 2014 akan lebih berat dibandingkan pengamanan pelaksanaan pemilu legislatif, oleh karena itu jumlah personel TNI akan ditambah.

"Ya, pasti ada penambahan personel. Kita akan sesuaikan. Karena menurut pandangan saya, pengamanan sekarang agak lebih berat. Kita akan sesuaikan dengan kebutuhan lapangan," kata Panglima TNI, usai acara Pencanangan Perluasan Tanam Kedelai bersama Menteri Pertanian Suswono di Desa Ponggang, Kecamatan Serang Panjang, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu.

Menurut dia, potensi gesekan calon presiden (capres) semakin besar. Pasalnya, tensi persaingan semakin meningkat jika dibandingkan dengan pemilihan legislatif (pileg) lalu.

Meski begitu, Moeldoko mengatakan, TNI sudah mengantisipasi segala gesekan yang muncul di lapangan. Karena itu, pihaknya bakal melakukan evaluasi sistem guna menyesuaikan beban pengamanan.

Dengan antisipasi itu, ia berharap, tidak ada satu kejadian kerusuhan selama masa kampanye. "Kemarin (pileg) cair sekarang mulai ada kristalisasi kubu A dan kubu B, kemungkinan ada gesekan," tutur mantan Wakil Gubernur Lemhannas ini.

Di tempat yang sama, Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi mengatakan, Kodam III Siliwangi akan mengerahkan sekitar 7.200 personel yang diperbantukan untuk Polda Jabar dalam mengamankan pilpres.

"Di Kodam III ada 7.200 personel yang siap diperbantukan ke Polda Jabar. Yang cadangan ada sekitar 7.000 personel. Tak ada bantuan dari pusat," tuturnya.

Kendati sudah menyiapkan pasukan pengamanan pilpres, namun dirinya berharap pelaksanaan pilpres nanti berjalan dengan aman dan lancar, sepertihalnya pelaksanaan pileg lalu.

Soal pemetaan daerah rawan konflik, kata dia, pihaknya akan melihat situasi di lapangan.

"Kami akan akan lebih fokus ke Kota Bandung yang menjadi pusat kegiatan. Namun, bukan berarti daerah lain diabaikan, tetapi akan kami pantau. Bandung hanya sebagai barometer pelaksanaan pilpres," ujarnya.

Berdasarkan pengamatan intelijen, kata dia, pelaksanaan pilpres akan berlangsung dengan aman.

"Itu yang kita harapkan. Yang penting masyarakat juga ikut mengamankan, jangan seenaknya sendiri. Kami sudah koordinasi dengan polisi, pemda dan masyarakat," ucapnya.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2014