Di laga final, Ariska-Surya berhasil menyelesaikan 12 fairway atau lintasan dengan 48 pukulan. Apabila diakumulasikan dengan jumlah pukulan di fase penyisihan yakni 100 pukulan dalam 24 fairway, maka mereka mendapatkan nilai akhir 148 pukulan.
Dengan begitu, mereka menempati posisi teratas papan klasemen dan berhak meraih medali emas.
Kemudian ada pasangan Ahris Sumaryanto dan Ahmad Faqih dari Banten yang menyabet medali perak setelah menyelesaikan 12 fairway babak final dengan 49 pukulan ditambah jumlah pukulan di 24 fairway babak penyisihan yakni 100 pukulan sehingga mendapat total 149 pukulan, beda tipis dengan peraih emas Ariska-Surya.
Mereka membuka dan menutup pertandingan final dengan singkat yakni hanya dengan dua pukulan di masing-masing fairway.
Sementara medali perunggu didapatkan oleh wakil Bali yakni pasangan Danang Rizky Deyanto Putra dan Komang Ardiada Gunatama. Mereka mencatatkan 52 pukulan dalam 12 fairway final yang diakumulasikan dengan 102 pukulan dalam 24 fairway fase penyisihan sehingga totalnya menjadi 154 pukulan.
Sama seperti Ahris-Ahmad, mereka juga menyelesaikan fairway pertama dan terakhir dengan gemilang yakni masing-masing mencatatkan dua pukulan.
Adapun pasangan I Putu Ari Kuncoro dan Albertus Nathan Yusanto dari Jawa Timur yang lolos ke babak final gagal memperoleh medali karena mengumpulkan akumulasi pukulan terbanyak yakni 156 alias berada di peringkat paling bawah di mana dalam final mereka mencatatkan 56 pukulan.
Baca juga: Woodball - Banten bawa pulang emas kedua dari single stroke putri
Baca juga: Jawa Tengah sabet emas woodball di nomor single stroke putra
Baca juga: Pertandingan woodball double mix fairway digelar besok akibat hujan
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024