Asep mencatatkan total angkatan 980 kilogram, unggul cukup jauh atas pemenang medali perak Reza asal Jambi dengan catatan total angkatan 957 kilogram, serta pemenang medali perunggu asal Riau Mohammad Faris Sauhaqqy dengan catatan total angkatan 910 kilogram.
“Alhamdulillah ya sekarang sudah mengikuti tiga kali PON, dari Jawa Barat, saya juga sama kayak mereka nih, pemula, karena anak muda itu kan luar biasa semangatnya, tekadnya, fisiknya masih bagus. Alhamdulillah kuasa Allah, buat saya mah ikhtiar itu seadanya saja, yang penting tekad kita, latihan, latihan, ya nomor satunya berdoa lah,”
Asep hanya dua kali gagal dalam sembilan kesempatan angkatannya. Ia melaju mulus pada angkatan squat dengan catatan 380 kilogram, 390 kilogram, dan 400 kilogram.
Untuk bench press, Asep sempat gagal pada percobaan pertamanya dengan beban seberat 270 kilogram. Namun ia mampu mengangkat beban dengan berat yang sama pada percobaan kedua, dan mempertajamnya menjadi 280 kilogram pada percobaan angkatan ketiga.
Beban 280 kilogram yang diangkat Asep juga membuatnya memecahkan rekor bench press atas namanya sendiri, dengan beban 275 kilogram.
Pada angkatan dead lift, Asep sukses mengangkat beban 285 kilogram dan 300 kilogram pada dua percobaan pertamanya. Sayang, ia gagal pada percobaan ketiganya dengan beban 310 kilogram.
Pemenang medali perak, Reza, memiliki total angkatan 957 kilogram, dengan rincian angkatan squat terbaik 380 kilogram, angkatan bench press terbaik 260 kilogram, dan angkatan dead lift terbaik 317 kilogram.
Fariz yang merupakan lifter termuda dari ketiga pemenang medali, memiliki total angkatan 910 kilogram, dengan rincian angkatan squat terbaik 395 kilogram, angkatan terbaik bench press 260 kilogram, dan angkatan dead lift terbaik 290 kilogram.
Kelas di atas 120 kilogram putra diikuti oleh total lima lifter. Zakeus Wakum asal Papua dan Teguh Imam Santoso asal Sumatera Utara menjadi dua lifter yang gagal membawa pulang medali.
Baca juga: Angkat berat-Agit Solihin langsung raih emas pada PON perdananya
Baca juga: Baju robek tidak rintangi langkah Maria Magdalena menangi medali emas
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024