Manchester (ANTARA News) - Bomber Edin Dzeo menyambut Piala Dunia dengan pikiran segar karena berhasil mengantarkan Manchester City menjuarai Liga Inggris, selain menjadi pemain kunci saat merebut gelar juara Liga Utama Inggris itu.

Penyerang 28 tahun asal Bosnia ini mengalami musim yang apik bersama City dengan mengoleksi 16 gol.

Dia menyarangkan empat gol saat melawan Tottenham Hotspurs dan dua melawan Manchester United awal musim, kemudian performanya sempat turun, dan akhirnya melakukan come-back dengan mencetak lima gol pada tiga pertandingan penting dalam perburuan gelar.

Ketika kecil, Dzeko bertahan di Sarajevo dan menghabiskan tiga tahun di daerah perang dengan tinggal di satu tempat tidur dengan selusin kerabatnya.

Awalnya striker bertinggi 1.93 meter ini bergabung dengan klub FK Zeljeznicar Sarajevo, kemudian menjadi pencetak gol terbanyak. Bakatnya lalu dilihat klub Jerman, Wolfsburg, yang mengantarkannya menjadi bintang Eropa.

Gol Dzeko pada musim pertamanya membuat Wolfsburg berada di peringkat lima klasemen. Musim berikutnya dia mencetak 26 gol dari 29 pertandingan sehingga Wolfsburg menjuarai Bundesliga, selain dianugrahi Pemain of The Year.

Prestasi itu membuat City kepincut dan menawarkan kontrak sebesar 45 juta dolar AS Januari lalu. Awalnya Dzeko berpikir Inggris akan menjadi panggungnya karena fisik dan gayanya yang dominan, tetapi gol tak kunjung datang.

"Saya harus mengakui itu sungguh berat untuk saya pada beberapa bulan pertama di Manchester karena semuanya sungguh berbeda dan saya membayangkan apa saya bisa beradaptasi dan apa yang mereka harapkan dari saya," kata dia kepada AFP.

"Setiap pertandingan di Inggris benar-benar pertempuran, awalnya sungguh berat, dan saya tidak percaya diri. Saya juga harus memahami bagaimana para wasit bekerja di negara ini, seperti apakah mereka membolehkan kontak fisik seperti di Jerman."

"Anda merasa harus membuktikan diri Anda sendiri di tim yang penuh dengan bintang dan karena seluruh perhatian ke Manchester City saat ini. Kami tim yang dibicarakan setiap orang karena menghabiskan banyak uang dan Anda tidak ingin menjadi seseorang yang gagal pada waktu yang cepat."

Akhirnya gol yang ditunggu datang dan Dzeko menjadi bagian dari City yang menjuarai Liga Premier 2011/2012 dan musim ini.

Dalam waktu lama Dzeko pernah dibangkucadangkan, tetapi kejadian itu tidak akan terulang saat bermain untuk Bosnia di Grup F melawan Argentina, Iran, dan Nigeria.

"Berada di sana, untuk pertama kalinya di Brasil, akan menakjubkan bagi siapa pun pemain, bagi rakyat, untuk seluruh negeri," katanya lagi.

Di luar lapangan, Dzeko adalah seorang muslim yang tak akan melupakan pengalamannya saat Bosnia dilanda perang. Dia juga mejadi duta UNICEF dan menjadi pembicara di sekolah-sekolah asalnya untuk mendekatkan kelompok-kelompok etnis berbeda di negerinya.

"Banyak sekolah terpecah. Itu seperti dua sekolah menjadi satu, dengan Bosnia di satu sisi dan Kroasia di sisi yang lain."

"Saya pergi ke sana dan mencoba untuk membujuk mereka untuk bersama-sama dan membaur karena perang menaburkan ketakpercayaan dan kebencian, semuanya menjadi serba sulit."

Pewarta: Okta Antikasari
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2014