Bermain di GOR PBSI Sumut, Deli Serdang, Kamis, Sausan menang dua gim langsung dari seniornya itu dengan skor 21-17, 21-18 dalam waktu 35 menit.
“Pertama-tama ucapin puji syukur ya alhamdulillahirabbil alamin, tadi main juga, terus dijauhkan dari cedera juga dari awal sampai akhir,” kata Sausan ketika ditemui ANTARA setelah pertandingan.
Pada laga final tersebut, Aurelia sempat memimpin pada interval gim pertama. Namun, Sausan dapat membalikkan keadaan dengan mengambil kemenangan 21-17.
“Dari coach sendiri, ngingetin buat lebih strateginya, dipegang lagi ya karena poinnya susul menyusul. Jadi disuruh buat ngadu-ngaduan juga, nyerangnya harus lebih ditekan duluan,” jelas Sausan.
Aurelia terkenal sebagai pemain yang tak handal dalam teknik, tapi menekankan permainan mental dengan teriakan setelah mencetak poin.
Teriakan ini selain menambah kepercayaan diri bagi Aurelia, juga dapat mengganggu konsentrasi lawan bermain.
Baca juga: Richie menangkan duel "All Jateng Final" tunggal putra bulu tangkis
Ketika disinggung soal itu, Sausan mengatakan tak terganggu sama sekali dengan permainan mental Aurelia.
“Gak (terganggu) sih, saya lebih fokus ke cara main saya sendiri,” ucap pebulu tangkis asal Depok itu.
Kemenangan ini membuat Sausan mengakhiri karier Aurelia yang memutuskan gantung raket setelah PON 2024 dengan medali perak.
Jateng menjadi juara umum bulu tangkis PON 2024 setelah mendapatkan lima medali emas. Sebanyak empat medali emas lainnya berasal dari beregu putra dan putri, diikuti medali dari tunggal putra dan ganda putri setelah tercipta "All Jateng Final".
Baca juga: Tanpa atlet pelatnas, PBSI harap PON lahirkan pebulu tangkis andal
Baca juga: Jabar bangkit untuk curi emas pertama bulu tangkis PON 2024
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024