Pada partai final tinju yang berlangsung di Aula Universitas HKBP Nommensen, Pematang Siantar, Sumut, Kamis. Huswatun yang turun di kelas 60-63 kilogram mengalahkan wakil NTT Dominika Asnat Bayo.
Sebelum menembus partai final, Huswatun melakoni tiga pertarungan yang berat. Pada babak awal, Huswatun menghadapi wakil tuan rumah Sumatera Utara Merviana Efrida Nengsih. Kemudian di perempat final, Huswatun dihadang petinju Jawa Barat Ildawati.
Pada babak semifinal, Huswatun berhadapan dengan Jubaitul asal Kalimantan Timur. Jubaitul sebelumnya adalah petinju NTB yang turun di sejumlah pentas PON, termasuk PON Papua 2021. Menghadapi mantan rekannya, Huswatun tampil perkasa dan mengamankan tempat di babak final.
"Alhamdulillah apa yang ditargetkan untuk Huswatun bisa tercapai. Dari awal dia sudah tampil sangat bagus sampai akhir," ujar Manajer Tinju NTB Jamuhur melalui telepon dari Mataram.
Selain medali emas, cabang tinju juga meraih satu medali perak dan satu medali perunggu. Satu medali perak diraih Endang di kelas 45-48 kilogram. Kemudian satu medali perunggu disumbangkan petinju putra Saputra Samada yang turun di kelas 67-71 kilogram.
Ketua KONI NTB Mori Hanafi mengapresiasi perjuangan petinju-petinju NTB. Dari empat petinju yang diturunkan, tiga di antaranya berhasil membawa pulang medali.
"Satu medali emas dari tinju sangat ditunggu. Karena tinju memang jadi cabang unggulan NTB yang ditargetkan medali emas. Alhamdulillah bisa mewujudkan target medali emas-nya," katanya.
Baca juga: Jadwal tinju PON 2024: 20 pertandingan tersaji di partai puncak
Baca juga: Tinju - Aldriani tak tertandingi dengan kembali raih emas di PON 2024
Baca juga: Boy Pohan berharap PON 2024 pacu wasit tinju lokal go internasional
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024