Surabaya (ANTARA News) - Kegiatan pembersihan ruas jalan tol di kilometer 37 yang terendam luapan lumpur Lapindo Brantas Inc, diharapkan bisa secepatnya selesai sehingga dapat digunakan untuk jalur mudik lebaran. Hal itu disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro kepada wartawan di sela-sela meninjau pengerjaan proyek relief well di sekitar pusat semburan lumpur di Desa Jatirejo, Kecamatan Porong, Sidoarjo, Minggu. "Yang terpenting saat ini, bagaimana secepatnya membersihkan genangan lumpur dari jalan tol agar bisa digunakan untuk arus mudik lebaran," katanya. Sejak beberapa hari terakhir, jalur tol Porong-Gempol ditutup total akibat luapan lumpur yang mengenangi ruas jalan di kilometer 37-38. Akibat penutupan jalan tol tersebut, arus lalu lintas dari Surabaya menuju Malang atau Pasuruan, Probolinggo dan Banyuwangi atau sebaliknya, dialihkan melalui jalur umum Jalan Raya Porong hingga menimbulkan kepadatan dan kemacetan luar biasa. "Kami akan minta timnas penanggulangan lumpur untuk bekerja keras membersihkan genangan lumpur sebelum lebaran tiba. Setelah bersih, tanggul di sekitar jalan tol akan dikuatkan bahkan dibuat permanen," ujar Purnomo. Untuk saat ini, lanjut Purnomo, yang terpenting adalah menyelamatkan infrastruktur transportasi agar tidak menghambat aktivitas masyarakat dan perekonomian. Selain tol Surabaya-Gempol, jalur kereta api dan jalan Raya Porong yang saat ini kondisinya juga terancam rendaman lumpur juga harus diselamatkan, terutama menjelang datangnya musim hujan. "Saat ini, posisi tanggul di sekitar rel kereta api sudah cukup kuat dan segera akan dipermanenkan untuk mengantisipasi datangnya musim hujan," tambah Purnomo. Mengenai upaya penghentian lumpur yang kini terus diupayakan, Menteri mengatakan pemasangan alat relief well (pengeboran miring) sudah berjalan 30 persen dan pengeboran sudah pada kedalaman sekitar 1.200 kaki. "Ini terus berlanjut hingga menuju titik semburan dan selanjutnya dilakukan penyemenan untuk menghentikan semburan lumpur," katanya. Pada bagian lain, Purnomo juga menegaskan bahwa empat desa yang kini tergenang lumpur meliputi Jatirejo, Siring, Renokenongo dan Kedung Bendo sudah tidak bisa diselamatkan dan warganya harus direlokasi. Langkah relokasi harus dilakukan karena empat desa tersebut masuk dalam kawasan berbahaya dan sudah tidak layak huni. Sementara sejumlah desa lain yang juga terendam lumpur, seperti Besuki, Mindi dan Panjarakan masih akan dilihat perkembangan kedepan, sebelum diputuskan untuk direlokasi.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006