Medan (ANTARA) - Di sudut arena karate, seorang pria berambut keriting terlihat fokus dengan lensa kameranya menantikan detik demi detik momen dari dua atlet yang tengah bertarung. Ia nampak tak ingin melepaskan bidikan lensanya demi mendapatkan momentum yang berharga.

Saat pertandingan berakhir dengan kemenangan karateka putri Sumatera Utara Leica Al Humaira Lubis atas karateka Jawa Barat Annisa Rizkia, pria yang kemudian diketahui namanya Andi Lubis itu lalu menangis malu-malu.

Ternyata Andi Lubis adalah ayah dari Leica Al Humaira. Andi mencoba tetap profesional sebagai fotografer dengan tidak langsung memeluk Leica yang justru meluapkan kegembiraannya dengan menangis terisak.

Baru setelah Leica menghampiri seluruh staf pelatih, debutan PON ini langsung memeluk Andi Lubis yang setia menunggunya. Tangisan mereka berdua pun pecah tak tertahan.

Wartawan harian Analisa ini lalu masuk ke Media Center karate dan terduduk merenung. Wartawan lain yang baru masuk pun langsung menyalami Andi yang membuatnya kembali menitikkan air mata.

"Kopi pahit pun kini terasa manis sekali," kata Andi.


Baca juga: Karate- Leica Al Humaira mampu atasi karateka nasional untuk raih emas


Halaman berikut: Jalan terjal Leica Al Humaira

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2024